Sabtu, 31 Juli 2010

BAHAN SATLAN TENTANG KARIR

Kali ini saya akan membahas mengenai jurusan-jurusan yang cocok dan tepat bagi orang-orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal. Orang-orang intrapersonal adalah orang yang biasanya memiliki rasa simpati dan perhatian terhadap orang lain. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan ini diantaranya adalah sering mengintrospeksi diri, pemalu, pendiam, religius, dan biasanya menjadi tempat curahan hati orang lain.


1. Psikologi
Keterangan: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat kejiwaan manusia baik itu normal maupun tidak normal. Ketidaknormalan kejiwaan seseorang lebih dalam dipelajari di ilmu psikiatri, bukan psikologi. Di Indonesia, jurusan psikologi di universitas terbagi atas 2 kelompok yaitu IPA dan IPS. Psikologi IPA lebih menekankan penelitian, survei dan eksperimen pada manusia sementara IPS lebih condong ke konseling dan pendidikan. Sarjana psikologi akan mendapatkan gelar Sarjana Psikologi (S.Psi).

Prospek Kerja: Prospeknya cerah di kota-kota besar akan tetapi di Indonesia seringkali dianggap sebagai profesi yang tidak terlalu dibutuhkan, walaupun di negara-negara maju psikolog sangat diperlukan dalam industri, rumah sakit, maupun lembaga-lembaga. Jika mengambil S-2 profesi psikolog, maka bisa bekerja di dunia perkantoran sebagai Manajer HRD atau Manajer Personalia, konsultan pendidikan, psikolog rumah sakit, atau membuka jasa psikolog.

Modal Utama: Dikatakan bahwa pembelajaran di jurusan psikologi akan lebih efektif jika mahasiswa memiliki kemampuan bahasa inggris dan matematika yang baik. Ini dikarenakan diperlukannya daya analisis terhadap problem solving dan banyaknya penggunaan istilah-istilah bahasa inggris di bidang psikologi. Rasa simpatik, kemampuan komunikasi yang baik, dan rasa perhatian terhadap masalah juga menjadi nilai plus di jurusan ini.

2. Filsafat





Keterangan: Filsafat berawal dari rasa heran manusia terhadap fenomena yang terjadi di dalam kehidupan. Filsafat mempelajari hakikat dari segala sesuatu dan kehidupan serta pemikiran manusia. Filsafat terbagi diantaranya adalah filsafat barat, filsafat timur, filsafat Islam, dan Teologi. Filsafat secara umum mempelajari pemikiran-pemikiran mengenai Manusia, Alam, Tuhan, dan kehidupan yang terbagi ke dalam cabang diantaranya adalah etika, logika, metafisika, filsafat sains, dsb. Sarjana Filsafat akan mendapatkan gelar S. Fil

Prospek Kerja: Filsafat mempelajari dasar-dasar dari segala sesuatu dan melatih kita bersikap bijak, oleh karena itu seharusnya lulusan filsafat bisa menempati berbagai posisi di berbagai bidang. Akan tetapi di Indonesia kebanyakan lulusan jurusan filsafat biasanya menjadi penulis, jurnalis, atau jika mengambil kekhususan agama menjadi kyai atau pendeta.

Modal Utama: Memiliki pemikiran yang kritis terhadap segala sesuatu. Senang mengintrospeksi diri dan memahami sifat-sifat manusia. Memiliki kemampuan menulis akan menjadi modal yang sangat baik di jurusan ini. Juga senang merenung dan memperhatikan gejala-gejala atau fenomena-fenomena di sekitar lingkungan.

3. Ilmu Pendidikan

Keterangan: Jurusan Ilmu Pendidikan adalah jurusan yang merancang para mahasiswanya untuk menjadi guru sekolah, guru khusus, atau pejabat-pejabat pendidikan. Ada beragam sekali jurusan ilmu pendidikan yang bisa dipilih tergantung dari tujuan pengajaran, misal jurusan pendidikan matematika akan menjadi guru matematika, jurusan pendidikan sejarah akan menjadi guru sejarah, dsb. Prospek kerja adalah menjadi guru sekolah dari tingkat SD sd. SMA. Sarjana pendidikan akan mendapatkan gelar S. Pd. Disini yang akan saya fokuskan adalah jurusan pendidikan yang tidak umum seperti Pendidikan Luar biasa, Pendidikan Luar Sekolah, dan Teknologi Pendidikan.

• Pendidikan Luar Biasa: Mempelajari bagaimana caranya mendidik anak-anak yang memiliki keterbatasan baik fisik maupun mental seperti tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, dsb.

• Pendidikan Luar Sekolah: Mempelajari bagaimana caranya mendidik anak-anak selain di lingkungan sekolah. Mempelajari cara-cara mengelola kegiatan, mengembangkan pengajaran, dan memotivasi anak-anak di luar sekolah.

• Teknologi Pendidikan: Mempelajari kurikulum dan pengembangan pendidikan serta penerapan teknologi dalam bidang pendidikan. Lulusannya diharapkan bisa menjadi garda depan dalam pengembangan pendidikan khususnya di Indonesia.

Prospek Kerja: Menjadi tenaga pengajar di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah baik negeri maupun swasta, pengajar bimbingan belajar, editor buku, kepala sekolah, atau pejabat dan tenaga pendidikan di Instansi baik Pemerintah maupun Swasta. Intinya, akan terus ada regenerasi oleh karena itu tenaga pendidikan akan selalu dibutuhkan.

Modal Utama: Siap menghadapi tekanan karena profesi guru seringkali dianggap sebelah mata. Memiliki rasa loyalitas yang kuat dan keinginan untuk mengabdi yang tinggi. Suka dengan anak-anak dan kreatif juga menjadi nilai plus di jurusan ini. Satu hal yang perlu diingat, guru adalah pekerjaan yang mulia.

3. Ilmu Keperawatan





Keterangan: Tugas seorang perawat tidaklah hanya untuk menjadi suster di rumah sakit. Dalam ilmu keperawatan, seorang ners bertugas untuk membantu seseorang baik itu sakit maupun sehat. Bantuan bisa berupa memberikan bantuan sumbangan, bantuan pelayanan, dsb. Banyak yang mengatakan seorang suster hanyalah sebagai pembantu dokter, tapi seorang suster sebenarnya bisa mengajukan rencana-rencananya sendiri untuk dipertimbangkan oleh dokter. Ilmu keperawatan diantaranya mempelajari keperawatan bedah, keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan jiwa, dsb. Sarjana Keperawatan akan mendapatkan gelar S. Kep dan gelar profesi Ners (Ns.).

Prospek Kerja: Cukup luas karena selain bisa berkiprah sebagai ners atau kepala suster, atau manajer rumah sakit di rumah sakit Negeri maupun Swasta, lulusan Ilmu Keperawatan juga bisa menempati posisi-posisi di bidang sosial seperti di Lembaga-lembaga sosial, Panti Asuhan, Panti Jompo, Rumah Sakit Jiwa, Melayani keluarga pribadi, dsb.

Modal Utama: Memiliki rasa simpatik yang tinggi dan rasa ingin membantu dan merasakan penderitaan orang lain yang kuat. Disini juga dituntut untuk memiliki sikap disiplin karena banyaknya aturan yang harus ditaati. Selain itu, kemampuan komunikasi dan kemampuan berpikir dengan baik juga menjadi nilai tambah di jurusan ini.

http://joevaryanwords.wordpress.com/2009/07/02/pembahasan-jurusan-jurusan-intrapersonal-di-universitas/

TIPS MEMILIH JURUSAN KULIAH DI PERGURUAN TINGGI YANG TEPAT



Pada umumnya siswa yang telah lulus dari SMA, SMEA, SMK dan jenjang sederajat lainnya akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri / PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta / PTS.

Pada perguruan tinggi terdapat penjurusan mahasiswa berdasarkan subyek mata kuliah yang diambil. Setiap jurusan memiliki materi dan sifat pembelajaran yang berbeda-beda. Jurusan yang memiliki sifat yang serupa akan digabung dalam suatu fakultas, akademi, sekolah tinggi, dan lain sebagainya.

Memilih jurusan kuliah bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada drop out / DO atau dikeluarkannya seorang mahasiswa / mahasiswi karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya. Maka dari itu pemilihan jurusan sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Salah pilih jurusan merupakan bencana dan kerugian yang besar bagi Anda di masa depan.

Cara memilih jurusan di Perguruan Tinggi yang baik adalah sebagai berikut :

1. Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat

Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika Anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi.

Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.

2. Realistis

Selain menyesuaikan keinginan dan minat, Anda harus berpikir realistis. Jangan terlalu idealis. Tanpa bermaksud mendeskreditkan jurusan-jurusan tertentu, ketika Anda sangat menyukai seni berpuisi atau tertarik dengan kajian-kajian islam, Anda tidak perlu serta merta kemudian memilih jurusan sastra Indonesia atau sastra arab. Namun Anda bisa menjalankan ketertarikan Anda tersebut di luar banku kuliah, misalnya mengikuti komunitas bahasa atau kajian-kajian islam di universitas. Mengapa? Karena lapangan pekerjaan sejenis jurusan-jurusan tersebut, sangat sulit diperoleh. Bukankah tujuan Anda kuliah adalah untuk memperoleh pekerjaan?

1. 3. Informasi yang Sempurna

Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend.

Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.

4. Lokasi dan Biaya

Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.

Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan Anda.

5. Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa stres jika kehendak anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya.

Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal yang murni seperti UMPTN, SPMB, Sipenmaru dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi Anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan Anda dalam mengukur kemampuan yang anda miliki.

Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada SPMB ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan dan tempat yang Anda cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan Anda.

6. Masa Depan Karir dan Pekerjaan

Lihatlah ke depan setelah Anda lulus nanti. Apakah jurusan yang Anda ambil nanti dapat mengantar Anda untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang Anda ambil sah-sah saja.

7. Kenali Pesaing

Mengenali pesaing dapat Anda lakukan melalui try-out yang sering diadadakan oleh beberapa lembaga belajar di kota Anda. Setelah itu ukur tingkat persaingan dengan perbandingan minat terhadap fakultas di perguruan tinggi terkait, yang bisa Anda peroleh dari guru sekolah atau guru bimbingan belajar. Misalnya, Arsitektur UGM daya tampung 40 orang dengan peminat 1600 orang , berarti Anda harus menganyingkirkan 40 orang pesaing untuk bisa diterima disana.

8. Pahami Jejaring Perguruan Tinggi Tujuan (Campuss Networking)

Carilah informasi lebih jauh tentang jejaring kampus tujuan Anda, apakah ia memiliki link khusus dengan suatu perusahaan tertentu? apakan lulusannya punya jaringan kuat di perusahaan-perusahaan besar? Misalnya Freeport banyak merekrut mahasiswa lulusan geologi dari Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta, PT. Astra International kebanyakan merekrut mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), atau Perusahahan Swasta Asing yang cenderung merekrut mahasiswa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), dsb.

9. Tren

Yang dimaksud di sini bukan tren lapangan kerja saat ini, tepi tren lapangan kerja 5 sampai 10 tahun kedepan. Kemampuan membaca tren 5-10 tahun kedepan Anda perlu miliki atau setidaknya minta pertimbangan orang tua atau guru Anda. Tren ini dipergunakan untuk memprediksi lapangan pekerjaan apa yang akan booming atau naik daun setelah Anda lulus kuliah nanti, sehingga diharapkan Anda akan mudah mencari pekerjaan. Misalnya, ketika tahun 1995/1996, dimana bisnis property tengah booming, banyak siswa SMU memilih jurusan-jurusan sektor riil seperti teknik arsitektur/teknik sipil. Namun apa yang terjadi 5 tahun kemudian? Krisis moneter yang dimulai pada tahun 1998 memporakporandakan sektor riil yang berdampak pada banyaknya perusahaan property yang gulung tikar. Dimana imbas yang dirasakan ketika itu adalah banyaknya mahasiswa lulusan Teknik Arsitektur/Teknik Sipil yang sulit mencari pekerjaan. Walaupun, saat ini kondisi sudah kembali normal. Jurusan yang tidak mengenal ‘tren sesaat’ namun sekaligus juga ketat persaingannya ketika Anda mencari pekerjaan adalah jurusan-jurusan ‘netral’ seperti ekonomi, hukum, fisip, informatika dan geologi.

Biarkanlah hati dan akal sehat Anda bicara tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Konsultasikan dengan orang tua dan orang lain yang anda percayai. Pemilihan jurusan kuliah sangat menentukan masa depan Anda. Selamat berjuang!

Sumber pustaka :

http://www.rajasolusi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=298:tips-memilih-jurusan-kuliah-di-perguruan-tinggi-yang-tepat&catid=50:pendidikan&Itemid=76

http://tipsanda.com/2009/04/30/tips-cermat-memilih-jurusan-kuliah/

http://bimbingankarir.wordpress.com/category/ninik-widayanti-06104241016/



Kiat-Kiat Berwirausaha

Posted in Firla D. Lutvitasari (06104241034) at 12:13 am by adminkarir

Untuk mewujudkan mimpi menjadi seorang wirausahawan yang sukses diperlukan berbagai faktor pendukung. Selain modal, masih ada faktor lain yang merupakan syarat untuk keberhasilan seorang wirausahawan. Banyak yang mengatakan mental atau bakat [dalam bahasa umum bakat dagang] merupakan salah satu diantara faktor tersebut. Meskipun belum banyak penelitian ilmiah mengenai mental atau kepribadian wirausahawan, namun ada beberapa fakta maupun asumsi yang bisa menerangkan bahwa memang ada perbedaan karakter antara wirausahawan dengan non-wirausahawan. Bisa saja perbedaan itu tumbuh karena kebiasaan atau pengaruh lingkungan sehingga menjadi karakter yang menetap dalam kepribadian seseorang.

Bagi pengikut aliran non-deterministic, bakat dagang mungkin lebih dapat diterima sebagai sebuah mitos, sebab sulit untuk mengatakan bahwa seorang bayi memiliki “in-born entrepreneurship trait”. Lebih logis bila mengasumsikan bahwa bakat dagang yang dimitoskan mungkin merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan tertentu yang dimiliki oleh wirausahawan lewat proses pembelajaran sejak dini. Kebiasaan ini disosialisasikan dan dikondisikan secara konstan kepada individu atau kelompok tertentu sehingga menjadi ciri karakter yang kuat dan mengakar di dalam mereka. Sebagian dari kebiasaan itu adalah:

1. Menghitung untung rugi setiap tindakan/keputusan yang diambil

2. Melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar

3. Mengelola sumber daya (planning, organizing, directing, controlling)

4. Bekerja keras secara konstan dan mencari solusi bagi masalahnya

5. Kebiasaan “jatuh-bangun” sehingga tidak lagi takut membuat keputusan

Menurut Lily H. Soetiono, seorang ahli kewirausahaan untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses diperlukan berbagai faktor pendukung. Selain modal, ada faktor lain yang merupakan syarat dari keberhasilan seorang wirausahawan yaitu mental dan bakat dagang. Faktor-faktor lainnya diantaranya :

1. Kreatif dan Inovatif

Kreasi dan inovasi dari seorang wirausahawan pada umumnya lebih tinggi dari orang lain. Hal-hal yang belum terpikirkan oleh orang lain sudah terpikirkan olehnya, dan dia mampu membuat hasil inovasinya itu menjadi sebuah kebutuhan.

2. Percaya diri, tegar dan ulet

Wirausahawan tidaklah mudah putus asa. Masalah akan dihadapinya, bukan malah dihindari. Jika ia salah perhitungan, saat ia sadar akan kesalahannya, ia secara otomatis juga memikirkan cara untuk membayar kesalahan itu atau membuatnya menjadi keuntungan. Ia tidak akan berhenti memikirkan jalan keluar walaupun bagi orang lain jalan keluar sudah buntu. Kegagalan akan dibuatnya menjadi pelajaran dan pengalaman yang mahal. Semangatnya tidak pernah luntur. Kualitas kepribadian semacam ini tidak mungkin tumbuh secara mendadak. Sulit bagi seorang dewasa membentuk kualitas-kualitas ini jika tidak dimulai sejak balita.

3. Bekerja Keras

Saat ia sadar dari bangun tidurnya pikiran sudah bekerja membuat rencana, menyusun strategi atau memecahkan masalah. Kadang dalam tidurnya ia tetap berpikir. Membiarkan waktu berlalu tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakan kadang membuatnya merasa tidak produktif atau merasa kehilangan kesempatan.

4. Pola Pikir Multi Tasking

Kemampuan melakukan beberapa hal sekaligus, layak dimilki oleh wirausahawan. Kemampuan inilah yang membuat piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi. Semakin tinggi kemampuan seorang wirausahawan dalam multi tasking, semakin besar pula kemungkinan untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produksi

5. Mampu menahan nafsu untuk cepat menjadi kaya

Wirausahawan yang bijak biasanya hemat dan berhati-hati dalam menggunakan uangnya, terutama jika ia dalam tahap awal usahanya. Setiap pengeluaran untuk keperluan pribadi dipikirkan secara serius, sebab ia sadar bahwa sewaktu-waktu uang yang yang ada aka diperlukan untuk modal usaha atau modal kerja. Keuntungan tidak selalu menetap, kadang ia harus merugi.

Seorang yang memulai usahanya dari skala kecil hingga besar akan mampu menahan nafsu konsumtifnya. Baginya, pengeluaran yang tidak menghasilkan akan dianggap sebagai kemewahan.

6. Berani Mengambil Resiko

Semakin besar resiko yang diambilnya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih keuntungan. tentunya resiko-resiko ini sudah diperhitungkan terlebih dahulu. Hanya orang bodoh saja yang melakukan segala sesuatu tanpa perhitungan.

Itulah beberapa hal yang seharusnya dimilki oleh seorang wirausahawan jika ingin meraih kesuksesan. Berusahalah untuk memiki sifat-sifat tersebut jika kita meniatkan untuk menjadi seorang wirausahawan.

Berikut ini adalah peluang usaha yang mungkin bisa dilakukan oleh para remaja, yang sedang menuntut ilmu dan membutuhkan modal yang sedikit sehingga bisa dikumpulkan dari uang saku atau minta bantuan dari orang tua dulu, yaitu:

1. Berbagai peluang usaha yang berbasis pada jasa

Contoh: reparasi barang elektronik, potong rambut atau salon kecantikan, jahit pakaian, sewa buku atau majalah koleksi, Merangkai bunga, fotokopi, menjual pakaian, dll

2. Berbagai peluang usaha pada pembuatan makanan

Contoh: membuat makanan basah, memnuat makanan kering atau kue kemudian dijual kepada teman-teman sekolah atau dititipkan di kantin sekolah.

3. Berbagai peluang usaha yang membutuhkan kemampuan intelektual

Contoh: Kursus privat, penulis lepas dan dikirim ke majalah atau koran-koran, desain grafis, dll.

4. Usaha lain

Contoh: Kreasi souvenir dan kerajinan, Sablon, dll.

Sumber: http://www.e-psikologi.com

http://bimbingankarir.wordpress.com/2009/06/18/kiat-kiat-berwirausaha/

MENGEMBANGKAN SIKAP KREATIF UNTUK BERWIRAUSAHA

Posted in Nurhidayati (06104241003) at 10:19 pm by adminkarir

Perbedaan antara orang yang sukses dengan orang yang gagal letaknya di bidang rohani. Apa yang biasa orang pikirkan, oleh seseorang menentukan apa yang akan dicapainya. Ini berlaku di lapangan niaga maupun lapangan-lapangan lain. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi – kombinasi atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, variabel, yang sudah ada sebelumnya. Sikap kreatif itu sangat diperlukan dan mutlak bagi seorang Wirausaha karena:

• Kreativitas merupakan sumber yang berharga dan harus dipelihara, serta jangan disia-siakan.

• Tantangan-tantangan baru selalu muncul dan harus dihadapi dengan kreativitas baru.

• Kreativitas adalah gagasan yang tidak diramalkan datang dan perginya serta mempunyai keunikan yang tinggi.

Kiat yang bisa digunakan untuk dapat membantu mengembangkan sikap kreatif adalah sebagai berikut :

1. Tentukan Apa Yang Anda Inginkan, seperti mengambil waktu untuk memahami permasalahan sebelum mencoba memecahkannya, kumpulkan seluruh fakta dalam benak, dan cobalah identifikasi fakta- fakta yang paling penting.

2. Rilek, beberapa teknik rileksasi di antaranya termasuk menjernihkan pikiran, mendengarkan alunan suara yang indah, meditasi, mendengarkan humor dari orang lain, berhenti sejenak memikirkan segala permasalahan untuk kembali kemudian.

3. Latihlah Otak Anda, aktivitas yang termasuk di dalamnya adalah keluarkanlah semua gagasan tanpa harus menyebutkan pemecahannya terlebih dahulu, latihan berkonsentrasi pada isu tunggal, cobalah memikirkan penyelesaian-penyelesaian unik terhadap masalah masalah pribadi atau masalah-masalah kerja Anda dan latihlah cara menerima kurangnya kendali.

4. Mencari Cara melakukan sesuatu dengan lebih baik, cara ini melibatkan upaya-upaya orisinal, menjaga keterbukaan pikiran, berpikir dengan cara yang tidak konvensional untuk menggunakan objek dan lingkungan (sebagai contoh bagaimana Anda dapat menggunakan headline surat kabar atau majalah untuk membantu Anda menjadi pemecah masalah yang lebih baik), tundalah menggunakan cara-cara biasa dalam mengerjakan sesuatu dan lain-lain.

5. Carilah Cara untuk Mengatasi Masalah, hal ini dapat diikuti dengan mematok waktu untuk fokus pada masalah, mengerjakan rencana, menyusun subtujuan, mengingat kembali masalah-masalah serupa dan bagaimana dahulu Anda memecahkannya, sejauh mungkin menggunakan analogi-analogi, menggunakan strategi pemecahan masalah yang berbeda baik secara verbal, visual, matematis, atau diagram-diagram, percayalah pada intuisi Anda, dan bermainlah dengan gagasan-gagasan dan pendekatan yang mungkin (dari perspektif yang berbeda).

Ada tidak adanya pemikiran kreatif dari seseorang perlu ditiliti atau diukur. Mengukur kreativitas seseorang dapat dilakukan dengan cara membuat dan memberikan beberapa pertanyaan, sebagai berikut :

a. Apakah Anda mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk berwirausaha yang kreatif ?

b. Adakah diantara keluarga Anda yang menjadi wirausaha dengan penuh kreatif ?

c. Bagaimana Anda melihat hari esok, jika akan berwirausaha ?

d. Punyakah Anda independensi dan keberanian untuk mengambil resiko dalam kreativitas yang tinggi ?

e. Apakah Anda menyukai kreativitas dengan mobilitas dan tantangan yang tinggi ?

f. Apakah banyak teman-teman Anda yang kreatif dalam berwirausawan?

g. Cukup luaskah jaringan Wirausaha kreatif yang Anda inginkan ?

h. Punyakah Anda hal-hal yang unik sebelum memulai berwirausaha yang kreatif ?

i. Diantara sekian banyak waktu luang, seringkah Anda mengisinya dengan kegiatan berwirausaha ?

j. Seringkah Anda membayangkan diri menjadi Wirausaha yang kreatif?

k. Bagaimanakah Anda memandang masa depan, jika Anda akan berwirausaha ?

l. Banyakkah tokoh yang Anda kagumi diantara mereka yang berprofesi sebagai Wirausaha yang kreatif ?

http://bimbingankarir.wordpress.com/2009/06/16/mengembangkan-sikap-kreatif-untuk-berwirausaha/





TIPS MEMBUAT KEPUTUSAN SECARA EFEKTIF

Posted in Kusuma Wardani (06104241022) at 12:05 am by adminkarir

Kita sudah tahu, bahwa hidup itu adalah sebuah pilihan. Lalu bagaimana kita tahu pilihan yang terbaik buat hidup kita? Bagaimana kita tahu, kapan kita harus berbelok ke kiri, atau berbelok ke kanan? Bagaimana kita tahu bahwa jalan yang kita ambil bukan jalan yang salah? Semakin banyak pilihan bagi kita, semakin bebas kita memilih. Begitulah memang teoriny, tapi begitukah yang terjadi? Saat ini, umumnya orang mengalami ketakutan ketika dihadapkan pada banyak pilihan. Ketakutan itu disebabkan karena adanya rasa khawatir akan kesalahan dalam mengambil keputusan, sehingga akan menghadapkannya pada satu resiko yang tidak diinginkan. Hal ini menimbulkan kecemasan pada individu tersebut. Oleh karena itu, perlu ada suatu strategi untuk membuat suatu keputusan yang tepat.

Bagaimana Agar Keputusan Efektif

Untuk mengambil keputusan, perlu dipikirkan agar hasil keputusan efektif. Untuk mendapatkan keputusan yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut ( Gael Lindenfield, 2003) :

Kembangkian Sifat Pribadi dengen meningkatkan Kepercayaan

Kurang percaya diri dan takut merupakan dua hal yang mampu merusak pegangan hidup kita. Kebanyakan orang memerlukan dorongan keras untuk memperbesar rasa percaya diri dan menambah keberanian sebelum mengambil keputusan yang sulit.

2. Fokuskan Arah Tujuan Hidup

Orang yang tegas tidak pernah merasa gentar. Waktu yang ia miliki tidak akan pernah habis terbuang dipersimpangan pilihan. Hal tersebut disebabkan karena mereka memiliki visi dengan jelas akan tujuan hidup yang dikehendakinya. Mereka terbiasa memetakan dan merencanakan rute perjalanan terbaik mereka. Dengan memperjelas impian, tujuan dan nilai-nilai hidup maka akan semakin memeperkokoh seseorang pada kursi kemudi perjalanan hidupnya.

3. Kualitas Putusan (Quality of Decision)

Setelah memfokuskan pada tujuan atau pilihan yang akan kita ambil, selanjutnya kita perlu mencari informasi tentang apa yang akan kita tuju tersebut. Apakah dalam pengambilan keputusan, seorang memiliki sejumlah informasi yang cukup dan relevan? Apakah dalam rangka mendapatkan informasi tersebut perlu melibatkan orang lain?

Kualitas keputusan akan semakin baik apabila cukup mempunyai kesempatan mendapatkan informasi yang relevan, bahwa informasi tersebut berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memang diperlukan. Menggali informasi yang sekiranya berad dalam lingkup pilihan kita. Informasi yang berlebihan hanya akan membuat kita kewalahan. Informasi akan menjadi pengetahuan bila informasi itu relevan dengan keadaan yang kita butuhkan. Dengan kata lain, bila data tersebut kita gabungkan dengan suatu keputusan, maka jadilah suatu pengetahuan yang bermanfaat. Kuncinya bukanlah pada banyaknya informasi, tetapi pada bagaimana informasi tersebut bisa diaplikasikan pada keputusan kita. Disamping itu, keterlibatan orang lain dalam menyajikan informasi juga sangat penting, karena bagaimanapun juga kita membutuhkan bantuan orang lain untuk mengerjakan masalah beberapa permasalahan teknis.

4. Efisiensi waktu (Time of Efficiency)

Apakah waktu untuk mengambil keputusan cukup tersedia? Apakah perlu didiskusikan terlebih dahulu ?

Membuat keputusan dengan cepat dan efisien adalah suatu cara untuk menghemat waktu. Keraguan dan kecemasan biasanya menjadi dua hal yang memakan waktu kita dalam mengambil keputusan. Kekhawatiran juga merupakan musuh utama dalam mengambil keputusan. Kekhawatiran ibarat sebuah kusi goyang. Ia membuat kita bergerak, namun sama sekali tidak membawa kita kemanapun, atau dengan kata lain, hanya sekedar jalan ditempat.

Dalam praktek, sering terjadi suatu persoalan dibicarakan berlarut-larut tanpa menghasilkan suatu keputusan. Ada saatnya, karena terbatasnya waktu, keputusan harus segera dibuat.

Keempat hal diatas perlu diperhatikan dalam membuat suatu keputusan yang efektif. Setelah memahami keempat hal tersebut, kita akan lebih mudah dalam membuat keputusan, dan membuat rencana untuk menghadapi kemungkinan yang muncul.

Mengenal Gaya Pengambilan Keputusan

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang mempunyai karakter yang berbeda antara satu dan lainnya. Perbedaan ini termasuk bagaimana gaya seseorang mengambil keputusan. Bagaimana gaya anda mengambil keputusan?

Dari hasil survei yang dilakukan oleh Center of Creative Leadership (CCL), terdapat beberapa tipe atau gaya pengambilan keputusan, sebagai berikut:

1. Anda memutuskan sendiri. Dalam membuat keptusan tidak memerlukan suatu diskusi dengan siapapun. Dalam mengambil keputusan hanya mengandalkan informasi yang ada secara tertulis.

2. Anda mencari informasi, kemudian memutuskannya sendiri. Beusaha mencari informasi dari orang lain sebagai bahan pertimbangan. Pengambil keputusan hanya bertukar pikirab dan tidak memintanya untuk memberi masukan.

3. Anda berkonsultasi dengan Orang lain tetapi keputusan tetap anda buat sendiri. Mengajak Orang lain untuk membahas masalah dan meminta masukan dari mereka. Mereka yang di ajak bicara secara selektif kita tentukan sendiri. Masukan atau hasil diskusi diolah sendiri untuk kemudian anda putuskan tanpa melibatkan mereka.

Berdasarkan ketiga tipe gaya pengambilan keputusan tersebut, maka jelaslah dalam membuat suatu keputusan, seperti apapun cara kita mencari informasi, semua akan berakhir pada pribadi kita masing-masing. Artinya, diri sendirilah yang akhirnya memutuskan

http://bimbingankarir.wordpress.com/2009/06/18/tips-membuat-keputusan-secara-efektif-2/

Mengembangkan Sikap Optimis dalam Karir

Kesuksesan tidak akan datang secara otomatis. Kesuksesan bukan pula hadiah hasil undian yang diperoleh secara tak terduga. Tanpa usaha yang serius, kesungguhan hati dan kerja keras, kesuksesan hanyalah mimpi belaka.

Ada perbedaan yang sangat mendasar antara seorang pemenang yang sukses dan seorang pecundang yang gagal. Seorang pemenang mungkin pernah mengalami kegagalan namun meninggalkannya di belakang. Sebaliknya ia selalu melihat kesuksesan berada di depan dan terus mengejarnya. Sedangkan seorang pecundang mungkin pernah berhasil, namun hanya tetap tinggal mengenangnya. Ia kemudian hanya membayangkan kegagalan di depannya dan terus menguatirkannya.

Seorang pemenang yang sukses akan selalu menjaga sikap Optimis dalam dirinya, karena itulah motivator terbesarnya untuk mencapai keberhasilan. Sebaliknya pecundang akan selalu bersikap pesimis dan berkubang di dalamnya.

Sikap optimis dapat ditanamkan, dibangkitkan, dikembangkan, dan dikelola dengan baik melalui kesadaran pribadi, lingkungan pergaulan dan sarana pendidikan yang positif. Orang-orang yang optimis akan selalu menjadi pemberi semangat (energy giver) kepada orang-orang lain di sekitarnya dan menularkan kesuksesan yang akan diraihnya.

A. Memahami optimisme

Terdapat proses sebelum seorang manusia memiliki karakter optimis, yaitu:

1. Memiliki keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan, logika dan intuisi, pikiran analitis dan imajinatif. Sikap optimis kita akan berlebihan atau tidak realistis jika kita terlalu imanjinatif. Sedangkan optimis itu sebenarnya realistis.

2. Memiliki keseimbangan antara pikiran dan perasaan. Terkadang kita lebih suka mempelajari perasaan daripada pikiran kita.

B. Penyebab seseorang menjadi pesimis

C. Mengembangkan sikap optimisme

Berusaha menemukan kekuatan, potensi dan kompetensi diri pribadi.

1. Kegagalan yang berulang-ulang tanpa adanya perubahan atau kemajuan berarti.

2. Pernah mengalami peristiwa traumatik dan tidak terselesaikan atau dibereskan.

3. Rasa putus asa dan penderitaan yang berkepanjangan.

4. Berada di bawah tekanan dan dominasi atasan, pimpinan, atau otoritas.

5. Memiliki rasa minder, merasa tidak berarti, tidak pernah dihargai, tidak berani mencoba hal-hal baru.

6. Selalu didikte, diatur, memiliki mentalitas “yes man” atau “asal bapa senang”.

7. Tidak atau kurang memiliki pengalaman sukses atau berhasil.

8. Tidak mampu melihat peluang, tidak mengetahui potensi diri dan tidak kreatif dalam penyelesaian masalah.

9. Memiliki lingkungan pergaulan dengan orang-orang yang pesimis dan gagal, kurang kerjasama dan pergaulan dengan orang yang sukses dan berhasil.

10. Ketika cara berpikir atau paradigma dan wawasan kita diisi dengan hal yang negatif.

1. Kembangkan keberanian untuk mencoba dan mengambil resiko untuk tujuan dan pencapaian hal-hal baru.

2. Membangun hubungan dan relasi yang baik dengan lingkungan komunitas atau jaringan kerja sama yang positif.

3. Mengembangkan pengalaman sukses, dimulai dengan hal-hal sederhana.

4. Melatih mental pemenang yang tidak mudah menyerah, namun melihat masalah dan kesulitan sebagai tantangan untuk diselesaikan.

5. Memotivasi pikiran dan paradigma dengan hal-hal positif dan membangun untuk membangkitkan semangat dan daya juang.

6. Membangun sikap bertanggung jawab dalam menghadapi kesulitan dan tidak lari dari kenyataan, ada usaha dan kiat positif untuk penyelesaian masalah.

7. Belajar dan berbagi pengalaman sukses maupun kegagalan orang-orang lain.

8. Kembangkan berbagai harapan / peluang dengan alternatif tindakan dan solusi.

9. Rencanakan persiapan yang matang dengan wawasan yang inovatif dan kreatif.

Sikap optimis dapat dibangun dan harus dipelihara. Karena perasaan kita rentan, pikiran kita banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh input-input dari sekeliling kita. Maka kita harus memelihara dan menjaga sikap optimis, dengan cara menjaga pikiran dari input-input negatif yang masuk dan menjaga perasaan kita agar dipenuhi dengan kegembiraan, sukacita, damai, dan penuh dengan empati. Jangan biarkan hati kita dipenuhi dengan kemarahan, kebencian dan emosi. Jika kita dapat memelihara ke dua hal di atas maka akan terjadi keseimbangan antara pikiran dan perasaan. Jika kita dapat menyeimbangkan pikiran dan perasaan maka kita dapat menyeimbangkan intuisi dan logika. Jika ke dua hal diatas seimbang, maka kita akan memperoleh keberanian dan pertimbangan. Ketika kita memiliki keberanian dan pertimbangan, saat itulah kita memiliki sikap optimis yang benar dan kita dapat menularkannya kepada orang yang pesimis. Berikut ini terdapat kata-kata bijak yang dapat dipergunakan untuk memacu pengembangan sikap optimis:

1. Seorang yang optimis bisa melihat suatu kesempatan dalam setiap bencana; seorang yang pesimis melihat suatu bencana dalam setiap kesempatan.

2. Orang yang pesimis adalah orang yang, bagaimanapun juga keadaannya saat ini, akan kecewa di masa mendatang.

3. Keoptimisan merupakan kerangka pikiran yang menyenangkan.

4. Orang yang pesimis ibarat orang yang menyerap sinar matahari namun memancarkan kesuraman.

5. Orang yang berhasil adalah orang yang antusias lebih lama daripada mereka yang gagal.

Sumber: http://powercharacter.com

http://bimbingankarir.wordpress.com/2009/06/17/mengembangkan-sikap-optimis-dalam-karir/



Pengenalan Perguruan Tinggi

Posted in Firla D. Lutvitasari (06104241034) at 11:33 pm by adminkarir

Setelah menyelesaikan SMU, anda bercita-cita melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Anda sering merasa bingung dan bimbang dalam menentukan perguruan tinggi yanga akan anda pilih serta fakultas yang akan anda masuki. Untuk itu, anda memerlukan informasi tentang kelanjutan studi yang berkaitan dengan program khusus yang anda pilih.

1. Bentuk Pendidikan Tinggi

Banyak sekali perguruan tinggi yang dapat djumpai di Indonesia, antara lain Universitas Gajah Mada, UNY, Universitas Jenderal Sudirman, Akademik Gizi dan Sekolah Tinggi Akuntansi.

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bentuk pendidikan tinggi adalah sebagai berikut:

1. Akademi merupakan pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam satu cabang/ sebagai ilmu pengetahuan atau kesenian tertentu.

Contoh: Akademi Karawitan, Akademi Ilmu Kemasyarakatan, Akademi Pariwiasata dan Akademi Akuntansi.

2. Politeknik adalah pendidikan tinggi yng menyelenggarakan pendidikan terapan dalam sejumlah pengetahuan khusus.

Contoh: Politeknik Negeri Semarang

3. Sekolah tinggi merupakan pendiidkan tinggi yng menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ profesional dalam bidang disiplin ilmu tertentu.

Contoh: Sekolah Tinggi Ilmu Telekomunikasi, Sekolah Tinggi Pariwisata, Sekolah Tinggi Akuntansi dan Perbankan.

4. Institut adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/ profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu.

Contoh: Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

5. Universitas adalah pendidikan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultas dari bermacam-macam disiplin ilmu.

Contoh: Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dll.

Bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi di institute, sekolah tinggi dan universitas akan memperoleh gelar sarjana.

1. Jurusan/ Program Studi di PTN

Memilih jurusan atau program studi di perguruan tinggi tidak boleh dilakukan sembarangan dan asal-asalan, sebab kesalahan dalam memilih akan berakibat tidak baik terhadap prestasi dan masa depan yang diinginkan. Pertimbangan yang digunakan untuk memilih prodi di perguruan tingi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan saat memilih jurusan di kelas XI. Adapun pertimbangan tersebut diantaranya :

1. Minat dan kemampuan pribadi

2. Prestasi akademik selama di SMA

3. Hasil tes psikologi

4. Kemampuan social ekonomi keluarga

5. peluang “kursi” pada jurusan yang dituju

6. Lokasi, letak, akomodasi ke perguruan tinggi, dll

Pilihan Program srudi di PTN dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok IPA dan kelompok IPS. Setiap kelompok dibagi lagi dalam dua bagian, yaitu bagian pendidikan dan bagian non pendidikan. Agar anda dapat belajar di perguruan tinggi dengan baik, dalam memilih program studi sebaiknya disesuaikan dengan bakat yang dimiliki, sifat-sifat, dan biaya yang ada.

http://bimbingankarir.wordpress.com/2009/06/17/pengenalan-perguruan-tinggi/

Lowongan Kerja Tips Saat Berburu Lowongan Pekerjaan Baru Job Vacancy

Misi mencari kerja memang tak pernah ada akhirnya. Bahkan mereka yang sudah punya gaji stabil setiap bulan sekalipun masih saja tetap mencari peluang yang lebih baik. Tak menutup kemungkinan, hal yang sama tengah terjadi pada Anda saat ini. Begitu Anda menetapkan niat untuk memulai misi pencarian tersebut, bisa dipastikan berbagai saran dari teman, rekan kerja, kerabat, kekasih dan orangtua berdatangan. Tentu saja mereka memberikannya dengan maksud baik, namun tak semua imbauan tersebut masih berlaku. Bahkan beberapa di antaranya bisa mengancam tujuan Anda untuk mendapatkan posisi lebih tinggi atau pindah ke perusahaan lain. Apalagi banyak sekali aturan-aturan tak tertulis yang mulai dirangkul industri kerja belakangan ini. Bagaimana Anda bisa mengetahui apa saja yang perlu Anda dengar dan mana yang harus dibuang jauh-jauh? Lebih baik dimulai dengan menghiraukan beberapa anjuran sesat berikut ini supaya Anda bisa mulai melakukan yang sebaliknya.

Anda Harus: Fokuskan Pencarian di Internet

Industri kerja memang terkait erat dengan akses internet yang serba cepat. Hasil yang cepat pula yang membuat banyak pencari kerja lari ke situs lowongan kerja atau komunitas milis untuk menemukan peluang pekerjaan yang lebih baik. Sama sekali tidak salah, apalagi dengan maraknya situs jaringan kerja dan forum industri pekerjaan yang makin marak. Namun, yang perlu Anda sadari juga adalah jangan membatasi diri dan menjadikan internet sebagai satu-satunya jalan dalam pencarian Anda. Bahkan, satu cara paling efektif untuk mengetahui tersedianya peluang kerja dan meraih posisi baru yang potensial justru dari interaksi tatap muka. Jadi, ketimbang menyimpan semua telur Anda dalam satu keranjang (dalam hal ini internet), hadiri aneka job fair, konferensi yang berhubungan denganindustri kerja Anda juga acara networking yang rutin digelar. Jangan sampai lupa kalau banyak pekerjaan justru tersedia secara tersembunyi. Tak terhitung banyaknya kandidat yang direkrut secara internal atau berdasarkan informasi dari mulut ke mulut karena posisi yang ditawarkan jarang diinformasikan kepada publik.

Anda Harus: Menyanggupi Waktu Interview, Kapanpun Itu

Hati-hati, saran ini cukup menjebak. Anda memang ingin mengetahui kesempatan Anda untuk mendapatkan posisi yang tengah lowong tersebut, tapi bukan berarti Anda serta merta mengiyakan jadwal wawancara yang ditetapkan secara sepihak oleh pihak perekrut. Dengan kelewat bersemangat mengatakan, “Saya bisa datang kapan saja, lagipula atasan juga tak akan menyadari kalau saya pergi,” Anda justru mengisyaratkan bahwa Anda tidak terlalu berpengaruh di perusahaan yang sekarang. Lebih baik negosiasikan waktu yang terbaik buat kedua belah pihak. Disarankan, setelah jam kerja. Dengan begini, Anda secara tidak langsung menunjukkan bahwa Anda menghargai pekerjaan yang sekarang dengan tidak seenaknya meninggalkan tanggung jawab yang ada. Perekrut karyawan yang baik menyadari hal ini, dan mereka terbiasa mengadakan janji sebelum jam kerja atau justru setelahnya untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Namun bila memang sama sekali tak memungkinkan buat kedua belah pihak untuk bertemu di kedua waktu itu, mengambil cuti bisa jadi pilihan yang sangat bijak dan tidak merugikan pihak manapun.

Anda Harus: Mempromosikan Status “Available”

Layaknya setalah sudah tak punya ikatan emosional dengan kekasih, bukan ide yang baik untuk segera memberitahukan kepada dunia bahwa Anda sudah siap untuk mencari yang baru. Hal ini juga berlaku dalam mencari posisi di perusahaan lain yang lebih menjanjikan kesuksesan dalam karier. Ketimbang menunjukkan bahwa Anda siap direkrut, lebih baik pamerkan keahlian. Jika Anda seorang teknisi yang tengah mencari atasan baru misalnya, Anda bisa mempromosikan keahlian yang tidak lantang menyuarakan hasrat Anda untuk mendapatkannya. Anda bisa menjadi pembicara di berbagai ajang industri pekerjaan atau terlibat dalam panel. Anda juga bisa menunjukkan pengetahuan dengan meninggalkan komentar-komentar bermutu di situs industri kerja yang terpandang. Semua aksi tersebut juga menguntungkan perusahaan Anda yang sekarang, sehingga Anda tak perlu melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Bersikap aktif dan mengembangkan profil profesional seperti ini bisa dipastikan Anda jadi tak perlu mengirim resume sama sekali. Justru Anda yang “diundang” untuk mengisi posisi lowong yang tersedia.

Anda Harus: Sudah Punya Mental Siap Keluar

Banyak yang bilang, agak susah untuk keluar dari perusahaan yang sudah Anda tempati selama bertahun-tahun akibat terjebak dalam zona nyaman. Sudah terbiasa dengan lingkungan kerja, bisa melakukan tugas yang dikerjakan dari hari ke hari sembari menutup mata dan paham betul akan karakter atasan. Wajar sekali bila merasa demikian, bahkan tak menutup kemungkinan niat mencari kerja lain jadi surut karenanya. Namun begitu niat ingin punya pekerjaan baru itu muncul dengan kuatnya, tak perlu juga untuk langsung bersikap tak sabar untuk segera keluar. Terlebih bila dorongan tersebut didasari oleh keputusan emosional. Waspadalah, keinginan kuat untuk mendapatkan pekerjaan yang baru seringkali membuat ketidakberesan di kantor paling kecil sekalipun menjadi masalah besar. Semua hal terasa sangat mengganggu buat Anda dan akhirnya minat terhadap tugas sehari-hari hilang tanpa jejak. Awas, sikap yang seperti ini justru bisa membawa Anda ke posisi rawan terhadap PHK!

Kemana setelah SMA?

Pada umumnya siswa yang telah lulus dari SMA, SMEA, SMK dan jenjang sederajat lainnya akan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri / PTN maupun Perguruan Tinggi Swasta / PTS. Pada perguruan tinggi terdapat penjurusan mahasiswa berdasarkan subyek mata kuliah yang diambil. Setiap jurusan memiliki materi dan sifat pembelajaran yang berbeda-beda. Jurusan yang memiliki sifat yang serupa akan digabung dalam suatu fakultas, akademi, sekolah tinggi, dan lain sebagainya.

Memilih jurusan kuliah bukan urusan yang mudah dan bukan persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan kepribadian sampai pada drop out / DO atau dikeluarkannya seorang mahasiswa / mahasiswi karena dinyatakan tidak mampu mengikuti pendidikan yang diikutinya. Maka dari itu pemilihan jurusan sedini mungkin harus mulai dipertimbangkan. Salah pilih jurusan merupakan bencana dan kerugian yang besar bagi Anda di masa depan.

Cara memilih jurusan di Perguruan Tinggi yang baik:

1. Menyesuaikan Cita-Cita, Minat dan Bakat

Bagi yang telah memiliki cita-cita tertentu, maka lihatlah jurusan apa yang dapat membawa menuju profesi atau pekerjaan yang diinginkan tersebut. Janganlah memilih jurusan teknik geodesi jika Anda ingin menjadi seorang dokter ahli kandungan dan jangan pula memilih jurusan sastra jawa jika bercita-cita menjadi polisi.

Sesuaikan jurusan yang ingin diambil dengan minat dan bakat. Jika tidak menyukai hitung-hitungan janganlah mengambil jurusan matematika dan jika tidak menyukai menggambar jangan mengambil jurusan teknik sipil. Kemudian lihat bakat anda saat ini. Mengembangkan bakat yang sudah ada disertai dengan rasa suka dan cita-cita pada suatu jurusan studi akan menjadi pilihan yang tepat.



2. Informasi yang Sempurna

Carilah informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan anda untuk memilih jurusan. Cari dan gali informasi dari banyak sumber seperti orang tua, saudara, guru, teman, bimbel, tetangga, konsultan pendidikan, kakak kelas, teman mahasiswa, profesional, dan lain sebagainya. Jangan mudah terpengaruh dengan orang lain yang kurang menguasai informasi atau ikut-ikutan teman / trend. Internet juga merupakan media yang tepat dan bebas untuk bertanya kepada orang-orang di dalamnya tentang apa yang ingin kita ketahui. Cari situs forum atau chating melalui messenger dengan orang yang dapat dipercaya. Semua informasi yang didapat dirangkum dan dijadikan bahan untuk membantu memilih jurusan.

2. Lokasi dan Biaya

Bagi orang yang hidup dalam ekonomi atas, memilih jurusan tidak akan menjadi masalah. Biaya yang nantinya harus ditanggung dapat diselesaikan dengan mudah baik dari pengeluaran studi, biaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan lain sebagainya. Bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, lokasi dan biaya merupakan masalah yang sangat diperhitungkan.

Jika dana yang ada terbatas maka pilihlah lokasi kuliah yang dekat dengan tempat tinggal atau lokasi luar kota yang memiliki biaya hidup yang rendah. Pilih juga tempat kuliah yang biaya pendidikan tidak terlalu tinggi. Jika dana yang ada nanti belum mencukupi, maka carilah beasiswa, keringanan, pekerjaan paruh waktu / freelance atau sponsor untuk mencukupi kebutuhan dana anda. Jangan jadikan pula uang sebagai faktor yang sangat menghambat masa depan Anda.

3. Daya Tampung Jurusan / Peluang Diterima

Perhatikan daya tampung suatu jurusan di PTN dan PTS favorit. Pada umumnya memiliki kuantitas yang terbatas dan diperebutkan oleh banyak orang. Jangan membebani diri anda dengan target untuk berkuliah di tempat tertentu dengan jurusan tertentu yang favorit. Anda bisa stres jika kehendak anda tidak terpenuhi. Buat banyak pilihan tempat kuliah beserta jurusannya. Ukur kemampuan untuk melihat sejauh mana peluang menempati suatu jurusan di tempat favorit. Adanya seleksi massal yang murni seperti UMPTN, SPMB, Sipenmaru dan lain sebagainya dapat menjegal masa depan studi Anda jika tidak persiapkan dan diperhitungkan matang-matang. Pelajari soal-soal seleksi dan ikuti ujian try out sebagai percobaan Anda dalam mengukur kemampuan yang anda miliki.

Namun jangan terlalu minder dengan hasil yang didapat. Jika pada SPMB ada 2 jurusan yang dapat dipilih, pilih satu jurusan dan tempat yang Anda cita-citakan dan satu jurusan lain atau lokasi lain yang sesuai atau sedikit di bawah kemampuan Anda.

4. Masa Depan Karir dan Pekerjaan

Lihatlah ke depan setelah Anda lulus nanti. Apakah jurusan yang Anda ambil nanti dapat mengantar Anda untuk mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik? Banyak jurusan-jurusan yang saat ini lulusannya menganggur tidak bekerja. Tidak hanya orang dari jurusan tertentu saja yang dapat bekerja pada suatu profesi, karena saat ini rekrutmen perusahaan dalam mencari tenaga kerja tidak melihat seseorang dari latar belakang pendidikan saja, namun juga pengalaman. Tetapi jika kompetensi, keberanian dan kemampuan anda jauh dari orang-orang normal, maka jurusan apapun yang Anda ambil sah-sah saja.

Biarkanlah hati dan akal sehat Anda bicara tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Konsultasikan dengan orang tua dan orang lain yang anda percayai. Pemilihan jurusan kuliah sangat menentukan masa depan Anda. Selamat berjuang!

http://primagamameruya.wordpress.com/2009/01/30/kemana-setelah-sma/

PERENCANAAN KARIR

Perencanaan karir, sama halnya dengan perencanaan yang lain, akan memberikan arah/orientasi terhadap apa yang akan kita lakukan di masa depan terkait dengan apa yang akan kita lakukan sebagai sumber penghasilan kita. Perencanaan karir memungkinkan bagi kita untuk mengambil langkah-langkah strategis dan taktis dalam aktivitas keseharian kita, sehingga kita lebih terfokus untuk menuju hal yang memang kita ingin lakukan, tidak hanya sekedar mengikuti arus dan tren yang berkembang saja. Perencanaan karir akan membuat berusaha untuk mengelaborasi lebih jauh mengenai diri kita, terutama mengenai kelebihan-kelebihan kita, hal-hal yang kita sukai dan nilai-nilai yang kita yakini dalam diri kita atau bahkan kekurangan diri dan hal-hal yang tidak bisa kitalakukan.

Sangat mungkin terjadi pada kita, bila tidak memiliki perencanaan karir yang matang, tidak akan pernah memiliki orientasi yang jelas terhadap apa yang akan menjadi sumber penghasilan kehiduoan kita. Pikiran, tenaga dan aktivitas kita pun tidak akan terfokus pada hal yang benar-benar kita inginkan, melainkan lebih kepada apa yang sedang menjadi tren.

Perencanaan karir membuat kita dapat melihat secara lebih jelas lagi mengenai sumber penghasilan bagi kebutuhan hidup kita. Karir berbeda dengan perkerjaan, karir bisa berupa pekerjaan tetapi pekerjaan belum tentu sebuah karir. Begini ceritanya, dalam kamus Poerwadarminta makna karir sebenarnya adalah ”kemajuan dalam kehidupan; perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan, dan sebagainya”. Sementara pekerjaan dimaknai sebagai ”kegiatan-kegiatan untuk mencari nafkah”. Jadi, ”karir” adalah pekerjaan juga, tetapi bukan sembarang pekerjaan. Suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mencari nafkah disebut sebagai ”karir” hanya apabila ia memberikan peluang untuk maju dan berkembang.

Perencanaan karir adalah sebuah aktivitas yang dilakukan secara terarah dan terfokus dengan berdasarkan pada potensi (minat/bakat/kemampuan/keyakinan/nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup) maupun kuantitas (gaji/jabatan dan tanggung jawab yang kita dapatkan).



Secara global perencanan karir itu terdiri dari 8 langkah, yaitu :

1. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.

2. Tinjaulah kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, kepribadian yang kita miliki serta nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.

3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir/pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, ya itu tadi, kemampuan serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan kita, gaji yang kita harapkan, kondisi kerja yang kita inginkan serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karir/pekerjaan kita.

4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir/pekerjaan yang telah kita pilih. Jadi, karir/pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat mungkin menjadi karir/pekerjaan bagi kita.

5. Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah taktis selanjutnya.

6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir/perkerjaan yang telah kita buat.

7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berpikir mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.

8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu anda memberikan penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan anda.

Gimana, kebayang kan perjalanan perencanaan karir kita? So...? Kalau kita yakin bahwa perencanaan karir kita ini lebih banyak manfaatnya daripada mudharatnya, do it now! Memang, orang yang memiliki perencanaan karir belum dapat dipastikan akan memperoleh apa yang dia inginkan, tapi sudah dapat dipastikan bahwa orang yang tidak memiliki perencanaan karir tidak akan mendapatkan apa-apa.

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/perencanaan-karir.html

TIPS MEMULAI BISNIS DARI HOBI

Hobi adalah cara tepat untuk memulai bisnis. Mengapa? Karena menggabungkan antara kesenangan, minat dan bakat. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa terbebani saat bekerja atau membangun bisnis. Seolah-olah Anda melakukannya sambil bermain. Bukan itu saja, jika itu adalah hobi, maka pasti Anda sudah tahu seluk-beluknya bahkan sampai detil. Misalnya saja Anda hobi merawat tanaman. Pasti Anda tahu di mana mendapatkan bibit yang baik, tempat membeli pupuk, media dan bahan penunjang lainnya dengan harga murah dan cara perawatan dan budidaya tanaman. Mungkin juga Anda sudah bergabung dengan komunitas hobis yang sama. Ini mempermudah Anda memperoleh informasi dan relasi.

Lalu, bagaimana untuk memulai bisnis dari hobi ini? Sebenarnya hampir sama dengan memulai suatu bisnis baru. Bedanya, Anda sudah punya basis pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang memadai. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan adalah:

1. Tekuni Hobi Anda

‘Practice makes perfect’ . Jika selama ini Anda melakukan hobi karena untuk mengisi waktu luang atau iseng, mulai kini Anda harus tekun berlatih. Jangan lupa praktik langsung dari semua teori yang sudah Anda pelajari. Dengan terus berlatih, kemampuan Anda akan meningkat dan Anda mampu menghasilkan produk terbaik. Ini tentu akan menaikkan nilai jualnya.

2. Tambah pengetahuan Anda

Tidak cukup jika mengandalkan pengalaman. Anda perlu menambah pengetahuan melalui kursus, seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan hobi. Lewat aktivitas semacam itu, Anda akan memperoleh pengetahuan serta sertifikat yang bisa menaikkan personal branding dan prestise. Ini akan menumbuhkan kepercayaan pelanggan. Tak ada salahnya membaca buku, majalah, internet atau media lain untuk meningkatkan pengetahuan Anda. Dengan mengikuti milis (mailling list) sesuai hobi, Anda bahkan bisa memperoleh tambahan wawasan. Bisa jadi malah ketemu ahlinya langsung. Tentunya ini sangat bermanfaat.



3. Belajar dari Ahlinya

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Tidak perlu pengalaman itu Anda alami sendiri. Anda bisa menimba pengalaman dari pelaku bisnis yang telah sukses. Misalnya belajar dari pengusaha tanaman hias yang telah sukses. Atau belajar dari dosen peneliti yang mumpuni. Belajar langsung dengan para pakar dan orang yang sukses menjalankan hobi sesuai yang Anda tekuni, akan meningkatkan kemampuan Anda. Ini adalah cara terbaik untuk menghasilkan sebuah produk yang bagus dan kompetitif baik dari segi kualitas maupun harga. Bahkan Anda bisa mengukur kemampuan dan hasil karya Anda.

4. Pasarkan produk Anda

Jika produk Anda sudah siap, segera pasarkan. Untuk tahap awal, bisa ditawarkan ke komunitas yang Anda ikuti. Atau ke lingkungan terdekat seperti tetangga dan saudara. Keuntungannya, Anda bisa meminta masukan tentang produk Anda, dan memperbaikinya sebelum disebarluaskan. Jika respon mereka bagus, Anda bisa mencoba menawarkan ke toko-toko. Hanya saja, beberapa jenis toko hanya mau menerima barang dari suplier tertentu. Atau kalau tidak, mereka memberikan syarat tertentu, semisal jumlah minimal item barang, kontinuitas pasokan, potongan harga, dll.. Jika produk Anda unik dan tidak pasaran, lebih baik melakukan pemasaran online. Selain murah, Anda bisa menjangkau konsumen yang tepat.

5. Jangan lupa: Promosi!

Pemasaran yang baik perlu ditunjang dengan promosi yang baik pula. Jangan malas untuk mempromosikan produk Anda. Promosi bisa dilakukan dengan banyak cara. Jika ingin gratis, bisa lewat situs iklan gratisan. Atau beriklan di milis-milis. Jika ingin promosi secara personal, bisa dengan membagikan sampel kepada calon pembeli kita. Memberi bonus pada jumlah pembelian tertentu juga bagus untuk promosi. Umumnya bila pelanggan puas, mereka akan bercerita kepada orang lain. Yang perlu dicatat pula, sebelum benar-benar terjun ke bisnis, Anda tetap perlu melakukan riset pasar dan membuat business plan meskipun secara sederhana. Ini untuk menghindari terbuangnya tenaga, waktu dan biaya. Selain itu, Anda jadi tahu dari beberapa hobi yang Anda punya, hobi mana yang bisa dijadikan usaha.

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/tips-memulai-bisnis-dari-hobi.html

ANTARA SMA, SMK DAN MA

A. Pendahuluan

Saat-saat ini, setelah selesai mengikuti UAN, para siswa disibukkan kegiatan mencari sekolah. Banyak sekali tawaran sekolah yang ada. Dari lembaga yang dikelola oleh negara hingga lembaga swasta dalam negeri maupun kerjasama swasta dalam negeri dan luar negeri. Semua menawakan paket sekolah yang menggiurkan, bahkan juga ada sekolah yang tidak begitu dikenal, kalau mau di grade katakanlah grade satu, dua atau tiga. Siswa tinggal memilih.

Secara umum, sekolah menengah di Indonesia diwadahi tiga lembaga yakni SMA (sekolah Menengah Atas), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan MA ( Madrasah Aliyah). SMA bertujuan diantara menyediakan dan menyiapkan siswa/i yang hendak melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi; akademi atau perguruan tinggi. Sedangkan SMK lebih ditujukan untuk menyediakan tenaga kerja tingkat menengah, dan MA, sebagaimana SMA bertujuan untuk mengantarkan siswa memasuki perguruan tinggi umum maupun perguruan tinggi Islam. Kenyataannya tidak semua lulusan SMA berkesempatan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi karena berbagai alasan. Begitu pula dengan lulusan SMK dan MA. Bahkan dari mereka ada yang menjadi pengangguran.

Untuk lebih jelasnya dalam memberikan pandangan tentang ketiga sekolah tersebut akan dibahas di bawah ini:

B. Antara SMA , SMK , MA

a. SMA

Sekolah Menengah Atas (disingkat SMA), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah Menengah Atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari Kelas 10 sampai Kelas 12. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini disebut Sekolah Menengah Umum (SMU).Pada tahun kedua (yakni Kelas 11), siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3 jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni Kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan Sekolah Menengah Atas dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.Pelajar Sekolah Menengah Atas umumnya berusia 15-18 tahun. SMA tidak termasuk program wajib belajar pemerintah - yakni Sekolah Dasar (atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat) 3 tahun - meskipun sejak tahun 2005 telah mulai diberlakukan program wajib belajar 12 tahun yang mengikut sertakan SMA di beberapa daerah, contohnya Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

b. SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.SMK lebih ditujukan untuk menyediakan tenaga kerja tingkat menengah, karena pada SMK siswa lebih banyak diberikan bekal ketrampilan untuk mengasah skill mereka. Pada SMK siswa telah dijuruskan mulai dari awal mereka mendaftar di sekolah tersebut.

c. MA.

Madrasah Aliyah (disingkat MA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Menengah Atas, yang pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Agama. Pendidikan Madrasah Aliyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari Kelas 10 sampai Kelas 12. Pada tahun kedua (yakni Kelas 11), seperti halnya siswa SMA, siswa MA memilih salah satu dari 4 jurusan yang ada, yaitu Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni Kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan Madrasah Aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Umum atau Perguruan Tinggi Agama (Islam) atau langsung bekerja. MA sebagaimana SMA ada MA umum yang sering dinamakan MA dan MA kejuruan (di SMA disebut SMK) misalnya MAK (Madrasah Aliyah Keagamaan),dan MAPK (Madrasah Aliyah Program Ketrampilan). Kurikulum Madrasah Aliyah sama dengan kurikulum Sekolah Menengah Atas, hanya saja pada MA terdapat porsi lebih banyak muatan Pendidikan Agama Islam, yaitu Fiqih, akidah, akhlak, Al Quran, Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Islam (Sejarah Kebudayaan Islam). Pelajar Madrasah Aliyah umumnya berusia 16-18 tahun. SMA/MA tidak termasuk program wajib belajar pemerintah, sebagaimana siswa Sekolah Dasar (atau sederajat) 6 tahun dan Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat) 3 tahun.





Sumber: Wikipedia. 2008. Antara SMA, MA dan SMK. http://id.wikipedia.org/wiki/



CARA MENGENAL BAKAT

Pengertian Bakat

Bakat adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir. Kemampuan itu jika diberi kesempatan untuk berkembang melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Bakat yang tidak dikembangkan disebut bakat terpendam. Bakat akademis maupun non akademis dapat diketahui melalui rapor, kemampuan bidang ketrampilan, olahraga, seni dan pengalaman pribadi. Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang membuatnya mampu melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah dan sukses. Untuk mengetahui bakat dengan cara memadukan antara pengalaman dan test bakat



Cara mengenal bakat akademis dan non akademis

Bakat akademis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang pelajaran dan seseorang dapat mengetahui bakat melalui nilai rapornya disekolah.

Bakat non akademis adalah kemapuan yang dimiliki seseorang dalam bidang olahraga, kemampuan bidang kesenian, dan ketrampialn lainnya. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang dimilikinya diluar sekolah maupun disekolah.



Cara mengenal bakat

Melalui pengalaman: Ketika mencoba hal tertentu, ternyata mengalami banyak kemajuan.

Mengikuti test bakat, yang sekarang tersedia beberapa test kemampuan / kecerdasan.

Memadukan antara pengalaman dan test bakat, kadang hasilnya lebih meyakinkan.



Hal yang mempengaruhi bakat

 Pengaruh unsur genetik, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak bila dominan otak sebelah kiri , bakatnya sangat berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan logis dan bila dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik, artistik serta atletis

Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya.

Struktur tubuh mempengaruhi bakat seseorang. Seorang yang bertubuh atletis akan memudahkannya menggeluti bidang olah raga atletik.

Pengaruh unsur genetik, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak bila dominan otak sebelah kiri , bakatnya sangat berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan logis dan bila dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik, artistik serta atletis

 Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya.

 Struktur tubuh mempengaruhi bakat seseorang. Seorang yang bertubuh atletis akan memudahkannya menggeluti bidang olah raga atletik.



Cara mengembangkan bakat

• Perlu keberanian : berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dsb), berani bertarung. Keberanian akan membuat kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala

• Perlu didukung latihan : bakat perlu selalu diasah, latihan adalah kunci keberhasilan

• Perlu didukung lingkungan : lingkungan disini termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat

• Perlu memahami hambatan dan mengatasinya : maksudnya disini perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya



Sifat-sifat pengembangan bakat

Sifat yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi perkembangan bakat. Sifat seseorang dapat diketahui melalui jenis kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai dan setiap individu memiliki sifat yang berbeda dalam mengembangkannya. Baik motivasi dari diri sendiri dan orang lain terdekatnya agar bakat yang dimiliki siswa tersebut dapat berkembang baik.

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/cara-mengenal-bakat.html

MEMILIH SEKOLAH YANG TEPAT

A. Manfaat Sekolah

Sebagaimana diungkapkan sebelumnya, masa remaja adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan pada masa-masa selanjutnya, karena masa remaja menjadi dasar bagi berhasil atau tidaknya seseorang menjalani kenyataan hidup pada perkembangan selanjutnya. Pada masa ini remaja berusaha untuk menentukan jati diri, mencapai kemandirian emosional, kematangan hubungan social, dan mempersiapkan diri meniti karier.

Terkait dengan persiapan meniti karier, sebentar lagi kita akan menyelesaikan pendidikan di SMP. Lalu akan melanjutkan kemanakah kita?

Tentu saja kita harus tetap melangkah maju karena sekolah sangat bermanfaat bagi kita. Menurut John W. Santrok, sekolah memegang peranan sangat penting bagi perkembangan intelektual, keterampilan social dan menunjang dunia kejuruan yang ingin kita masuki. Selain mengembangkan kapasitas intelektual, social dan kejuruan sekolah juga memberikan pengaruh cukup besar bagi perkembangan remaja. Misalnya disekolah kita bisa mendapatkan pengetahuan yang benar dan tepat tentang perubahan fisik dan psikologi yang terjadi ketika siswa memasuki masa puber dan bagaimana menyikapinya. Pengetahuan tersebut dapat membantu siswa untuk mencapai salah satu tugas perkembangan remaja, yaitu menerima perubahan keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.

B. Memilih Sekolah Yang Tepat

Mengingat pentingnya peran sekolah bagi perkembangan kepribadian, intelektual, social dan karir kita, maka kita harus memilih sekolah yang tepat dan sesuai dengan cita-cita kita. Saat ini memeng ada banyak skolah yang tersebar di berbagai wilayah, tapi tidak semuasekolah tergolong sekolah yang baik yang menunjang perkembangan diri kita.

Menurut John W. Santrok, sekolah ynag baik bagi remaja adalah sekolah yang memperhatikan dengan serius perbedaan dalam perkembangan individu, menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap kondisi remaja.

Kritera ini dapat kita lihat dengan memahami Sekolah Lanjutan Tingkat Atasbaik berdasarkan jenjang, jenis, macam maupun prestasinya. Berdasarkan jenjang pendidikan sLTA/SMP merupakan jenjang tertinggi pendidikan dasar disamping TK dan SD. Setelah SMP jenjang berikut dan Perguruan Tinggi yang merupakan pendidikan menengah tinggi. Berdasar jenis, SLTA terbagi menjadi dua yaitu SMA dan SMK. SMA hanya satu jenis sedangkan SMK masih terbagi menjadi 9 kelompok yaitu

1. Kelompok teknologi industry

2. Kelompok bisnis dan management

3. Kelompok seni dan kerajinan

4. Kelompok pariwisata

5. Kelompok kesenian

6. Kelompok olahraga

7. Kelompok agama

8. Kelompok kesehatan dan obat-obatan

9. Kelompok kesejahteraan masyarakat.

Menurut tim MGP & kelompok Kerja Pengembangan Kurikulum Sanggar Bimbingan konseling SMP DKI Jakartaada 3 jalur yang dapat ditempuh setelah menamatkan SMP, yaitu

1. Jalur Satu

Setelah lulus SMP siswa melanjutkan ke SMA lalu ke Perguruan Tinggi. Mengapa? Karena 90 % pengetahuan yang diberikan di SMA memeng dipersiapkan untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Setelah lulus dari Perguruan Tinggi barulah bekerja dan mengembangkan karir. Agar jalur ini benar-benar berhasil maka harus dipersiapkan secara sungguh-sungguh segala kondisi seperti hasil belajar, bakat, minat, fisik serta social ekonomi.



2. Jalur Dua

Setelah lulus SMP siswa melanjutkan ke SMK sesuai bakat dan kemampuan. Kurikulum pendidikan kejuruan yang ditetapkan SMK memeng dipersiapkan untuk memesuki dunia kerja. Dari seluruh pengetahuan yang diberika 60% diantaranya disampaikan dalam bentuk praktik dan 40% dalam bentuk teori. Oleh karena itu setelah tamat SMK seorang telah memiliki persiapan untuk kerja sesuai dengan keterampilan yang diperolehnya disekolah, namun setelah tamat SMk jugabisa melanjutkan ke Perguruan tinggi ssesuai dengan bidang yang ditekuni.

3. Jalur Tiga

Setelah lulus SMP langsung bekerja. Dalam bekerja itulah seseorang belajar sambil mengembangkan kita karir. Jadi kalau kita tidak melanjutkan keperguruan tinggi, kita tidak perlu kecewa karena kita dapat mengikuti kursus keterampilan sesuai minat dan bakat kita.

Setelah kita mengetahui dan memahami hal-hal tersebut, kita harus memulai merencanakan studi lanjutan yang merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab setiap siswa yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/memilih-sekolah-yang-tepat.html

MEMILIH SEKOLAH LANJUTAN

Tidak dapat dipungkiri tentang adanya ungkapan bahwa masa depan suatu bangsa terletak di tangan para generasi mudanya. Artinya, kemajuan atau kemunduran suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas calon-calon penerus bangsa. Calon penerus bangsa terdiri dari para anak muda/remaja, dan anak-anak kecil yang akan diasah untuk memperjuangkan bangsa ini. Manakala generasi mudanya berkualitas rendah baik fisik atau psikis, bisa dipastikan bangsa tersebut akan mengalami kekacauan.

Dalam konteks mempersiapkan generasi penerus, tidak lain ditujukan pada bidang pendidikan (baca; sekolah). Menurut para orang tua sekolah adalah tempat dimana mendidik peserta didik menjadi manusia seutuhnya, menjadi manusia yang cerdas dan kreatif. Saat ini marak sekali para anak dan orang tua memilih sekolah. Baik lulusan TK yang akan melanjutkan ke sekolah dasar (SD), dari SD akan melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan SLTP ke Sekolah Menengah Umum (SMU) serta siswa SMU yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi (PT). Oleh karena itu Anda harus memikirkan panjang lebar dalam memilih sekolah yang berkualitas tinggi, baik negeri maupun swasta. Anda harus mengetahui kelebihan serta kekurangan dari sekolah-sekolah tersebut. Sekolah yang berkualitas tinggi tidak harus mahal. Karena sekolah yang mahal belum tentu terjamin kualitasnya.

Berikut ini terdapat 10 hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan para orangtua dan peserta didik untuk mengambil keputusan dalam memilih sekolah lanjutan:

1. Anda harus mengetahui dan memahami visi dari sekolah tersebut

Anda jangan percaya begitu saja pada brosur atau iklan yang menampilkan program-program pembelajaran yang ditonjolkan. Pendidikan yang berkualitas sangat tergantung pada visi yang diembannya sebagai gambaran atau tujuan yang ingin dicapai melalui seluruh proses pembelajaran. Anda dapat meminta keterangan sejelas-jelasnya tentang visi sekolah yang bersangkutan.

2. Cermatilah landasan konseptualnya

Setelah Anda memahami visinya, selanjutnya Anda harus melihat apakah proses pembelajarannya dilandasi konsep filosofis dan pedagogis yang jelas. Sekian banyak program yang baik-baik tanpa dilandasi konsep yang memberikan kerangka rasional dan ilmiah tak akan banyak berarti pada tujuan yang akan dicapai. Pendidikan sekolah tidak sekadar sekeranjang kursus yang dikemas sebagai parsel yang menarik. Setiap detil dalam sekolah harus memiliki tujuan yang sama, bahkan setiap benda yang ditaruh dan ditempel di ruang kelas harus bisa dipertanggungjawabkan apa tujuannya secara edukatif.

3. Program pembelajaran

Setelah Anda melihat visi dan konsepnya, selanjutnya Anda cermati program-program yang ditawarkan. Apakah seluruh program bisa ditarik benang merahnya ke konsep dan visi? Sekolah yang baik akan menyusun program pembelajaran berdasarkan visi dan dilandasi konsep, bukan tambal-sulam atau asal comot sana-sini.

4. Metode pendekatan

Program yang bagus belum tentu berhasil dengan efektif tanpa ditunjang dengan metode dan pendekatan yang tepat. Anda dapat menanyakan pula metode-metode apa dan pendekatannya dalam proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah. Semakin bervariasi metode yang digunakan semakin besar kemungkinan untuk terjadinya inovasi-inovasi yang mendorong terciptakan belajar-mengajar yang kreatif dan efektif.

5. Fasilitas penunjang

Untuk menunjang keberhasilan program pembelajaran, dibutuhkan fasilitas-fasilitas penunjang yang tepat. Misalnya, sekolah yang mencanangkan program pembelajaran komputer, maka harus dilengkapi peralatan yang memadai. Media belajar dan buku-buku sangat mendukung tercapainya tujuan.

6. Kualitas SDM [Sumber Daya Manusia]

Ujung tombak pendidikan adalah para gurunya, maka kecakapan dan profesionalitas guru sangat menentukan kualitas pendidikan secara menyeluruh. Ada sekolah yang sengaja ”memajang” gelar/titel para gurunya untuk menunjukkan SDM yang dimilikinya. Namun, Anda jangan terkecoh, gelar dan titel sekarang ini bukan jaminan. Di samping orang bisa "membeli" gelar, kualitas Perguruan Tinggi pencetak gelar pun tidak semuanya bermutu. Cara terbaik adalah Anda melihat langsung bagaimana mereka mengajar, misalnya pada kesempatan open house. Anda juga dapat mencari informasi kepada orangtua yang sudah menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.

7. Organisasi manajemen

Sekolah yang baik harus dikelola dengan baik pula. Sistem organisasi dan manajemennya harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Setiap sekolah memiliki caranya sendiri dalam mengelola organisasi agar tujuan dapat tercapai secara optimal. Lembaga pendidikan khususnya swasta harus dikelola sebagai organisasi modern yang profesional, bukan asal jalan. Status sekolah juga perlu dipertanyakan, termasuk perizinan karena menyangkut kelangsungan pendidikan. Yayasan atau perusahaan yang memayungi sekolah juga harus jelas, apakah independen atau berafiliasi dengan yayasan induknya, apakah franchise, apakah di bawah maupun lembaga keagamaan atau organisasi kemasyarakatan. Semuanya harus jelas sebelum Anda menjatuhkan pilihan.

8. Nyaman dan aman

Anda harus melihat kondisi fisik sekolah, termasuk ruang kelas dan fasilitasnya. Apakah akan memberikan suasana yang nyaman dan aman Anda selama belajar. Semua harus diperhitungkan baik dan buruknya.

9. Lokasi terjangkau

Lokasi sekolah juga perlu dipertimbangkan, mengingat biaya dan jenis transportasi yang nanti akan dipakai. Jangan sampai Anda membuang energi di jalan lantaran masalah jarak atau kemacetan.

10. Anggaran biaya

Mahal atau murah untuk pendidikan sangat relatif, khususnya untuk sekolah swasta biasanya biayanya lebih tinggi dibanding negeri. Hal ini disebabkan swasta harus membiayai seluruh pengelolaan semata-mata dari uang sekolah yang ditarik dari orangtua. Berbeda dari negeri yang ditanggung pemerintah, atau swasta yang didanai pihak donor. Yang terpenting adalah Anda memilih sekolah terbaik sesuai dengan biaya yang sudah Anda anggarkan, dan perlu juga untuk mempertimbangkan biaya kelanjutannya. Memilih sekolah semata-mata dari "murah"-nya juga kurang bijaksana, karena bila kualitasnya rendah berarti Anda juga membayar mahal untuk sesuatu yang tak berguna. Memiliki sekolah mahal karena merasa bergengsi juga kurang tepat karena Anda tidak tahu apa yang terbaik untuk Anda. Rupanya peringatan "teliti sebelum membeli" juga berlaku untuk memilih sekolah terbaik bagi Anda.



Sumber: http://www.balipost.co.id/balipostcetaK/2003/5/18/kel1.html

Oleh : Hendrik Hartanto

TEAMWORK

Dalam dunia usaha, penggunaan teamwork seringkali merupakan solusi terbaik untuk mencapai suatu kesuksesan. Teamwork yang solid akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Namun demikian untuk membentuk sebuah team yang solid dibutuhkan komitment tinggi dari manajemen. Hal terpenting adalah bahwa teamwork harus dilihat sebagai suatu sumber daya yang harus dikembangkan dan dibina sama seperti sumber daya lain yang ada dalam perusahaan. Proses pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan teamwork harus dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari team tersebut sehingga segala sesuatu berjalan secara normal sebagai suatu aktivitas sebuah teamwork, meskipun pada kondisi tertentu manajemen dapat melakukan intervensi.

A. Definisi Teamwork

Secara umum teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu sekumpulan orang yang bekerja dalam satu ruangan, bahkan didalam satu proyek, belum tentu merupakan sebuah teamwork. Terlebih lagi jika kelompok tersebut dikelola secara otoriter, timbul faksi-faksi di dalamnya, dan minimnya interaksi antar anggota kelompok. Ketika seseorang bekerja didalam kelompok (team), akan ada dua isu yang muncul. Pertama adalah adanya tugas-tugas (task) dan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal ini seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian team. Kedua adalah proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana mekanisme kerja atau aturan main sebuah team sebagai suatu unit kerja dari perusahaan, proses interaksi di dalam team, dan lain-lain. Dengan kata lain proses menunjuk pada semangat kerjasama, koordinasi, prosedur yang harus dilakukan dan disepakati seluruh anggota, dan hal-hal lain yang berguna untuk menjaga keharmonisan hubungan antar individu dalam kelompok itu. Tanpa memperhatikan proses maka sebuah teamwork tidak akan memiliki nilai apa-apa bagi perusahaan dan hanya akan menjadi sumber masalah bagi perusahaan dalam pembentukan sebuah teamwork. Sebaliknya jika proses tersebut ada dalam sekumpulan orang yang bekerjasama, maka performance mereka akan meningkat karena akan mendapat dukungan secara teknis maupun moral.

B. Mengapa Teamwork Diperlukan?

Teamwork merupakan sarana yang sangat baik dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang mapan. selain itu ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan seorang individu yang brilian sekalipun.

Sebuah team dapat dilihat sebagai suatu unit yang mengatur dirinya sendiri. Rentangan ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki anggota dan self monitoring" yang ditunjukkan oleh masing-masing team memungkinkannya untuk diberikan suatu tugas dan tanggungjawab. Bahkan ketika suatu masalah tersebut dapat diputuskan oleh satu orang saja, melibatkan teamwork akan memberikan beberapa keuntungan. Keuntungan tersebut adalah: pertama keputusan yang dibuat secara bersama-sama akan meningkatkan motivasi team dalam pelaksanaanya. Kedua, keputusan bersama akan lebih mudah dipahami oleh team dibandingkan jika hanya mengandalkan keputusan dari satu orang saja.

Bila dilihat dari perspektif individu, dengan masuknya ia kedalam suatu kelompok (team) maka hal tersebut akan menambah semangat juang/motivasi untuk mencapai suatu prestasi yang mungkin tidak akan pernah dapat dicapai seorang diri oleh individu tersebut. Hal ini dapat terjadi karena team mendorong setiap anggotanya untuk memiliki wewenang dan tanggungjawab sehingga meningkatkan harga diri setiap orang.



C. Siklus Hidup Sebuah Teamwork

Secara umum perkembangan suatu team dapat dibagi dalam 4 tahap:

 Forming, adalah tahapan dimana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu team. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali team yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).

Storming, adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul di dalam team. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua ngotot dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar dan sebagian lagi tidak mau berbicara secara terbuka.

Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada dalam team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota team. Selain itu semua orang mulai mau menjadi pendengar yang baik. Mekanisme kerja dan aturan-aturan main ditetapkan dan ditaati seluruh anggota.

Performing. Tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.

D. Ketrampilan yang Diperlukan

Ada dua ketrampilan utama yang seharusnya dimiliki oleh anggota sebuah teamwork, yaitu:

 Ketrampilan managerial (Managerial Skills), termasuk kemampuan dalam membuat rencana kerja, menentukan tujuan, memantau kinerja memonitor perkembangan dan memastikan pekerjaan telah dilakukan secara benar, dan lain-lain.

Ketrampilan interpersonal (Interpersonal Skills), termasuk kemampuan berkomunikasi, saling menghargai pendapat orang lain dan kemampuan menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain.

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/teamwork.html

KIAT MENENTUKAN TUJUAN DALAM HIDUP

1. Benarkan Ini Tujuan Anda?

Banyak orang yang sebenarnya punya impian yang dibentuk oleh orang lain. Jadi penting untuk menemukan apa benar apa yang ingin Anda capai adalah tujuan Anda atau tujuan orang lain. Saat merancang tujuan, jika ternyata impian dan tujuan itu bukan yang Anda inginkan, coret saja dari daftar.

2. Temukan Bagaimana Tujuan Ini Akan Mempengaruhi Kehidupan Anda

Setelah Anda membuat daftar yang benar tentang impian Anda, lihat kembali apa yang tertinggal. Masukkan impian yang tertinggal ini ke dalam daftar dan pikirkan bagaimana ini akan membawa pengaruh dalam hidup Anda. Apakah mencapai tujuan ini akan membuat Anda lebih bahagia daripada sekarang? Akankah memperbaiki rasa aman dan hubungan Anda dengan orang lain? Apa akan berpengaruh pada keuangan Anda secara positif? Jika ternyata impian ini tak membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, mungkin seharusnya dikesampingkan. Jika Anda menemukan pencapaian Anda akan membawa pengaruh positif dalam kehidupan Anda, sebaiknya memiliki motivasi untuk mengejar dan mencapai semua tujuan ini.

3. Kategorikan Impian Anda

Sekarang persempit lagi daftar untuk menemukan tujuan sejati, bukan hanya keinginan atau angan-angan Anda. Pada titik ini Anda perlu mengkategorikan tujuan ke dalam berbagai golongan, tergantung dari seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mencapainya. Anda akan memiliki tujuan jangka panjang yang membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk mencapainya, tujuan jangka pendek yang butuh waktu sebulan atau lebih untuk meraihnya, dan tujuan yang bisa tercapai sewaktu-waktu dari jangka waktu sebulan hingga setahun. Tapi ingat, Anda harus punya tujuan besar, dan pastikan memiliki tujuan dalam setiap kategori sehingga bisa secara terus-menerus berupaya meraih tujuan itu dalam kehidupan Anda.

4. Rencanakan Bagaimana Cara Meraihnya

Setelah Anda membangun tujuan Anda, kini Anda perlu membuat rencana bagaimana akan mencapainya. Anda harus selalu berusaha mewujudkan tujuan Anda, bahkan jika itu hanya butuh sebuah langkah kecil untuk mencapainya. Pastikan tidak berlebihan dalam mengupayakan mewujudkannya. Sesekali dibutuhkan manajemen dan motivasi sebagai bagian rencana Anda dan untuk melengkapi tugas ini, tapi itu pasti akan jadi usaha yang berharga. Buat grafik pencapaian untuk membantu Anda mencapai tujuan, dan saat Anda sudah mencapainya beri tanda dalam grafik tersebut.



Kelihatannya begitu mudah untuk melaksanakan semua tips di atas, tapi yang terpenting dari segalanya hanya tindakan yang akan membawa hasil buat kita.

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/kiat-menentukan-tujuan-dalam-hidup.html

MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT REMAJA

Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberikan semangat lebih dalam mempelajari atau menjalankannya. Sayangnya seringkali remaja memilih suatu jurusan atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna lebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari ”menjadi apa” setelah selesai sekolah. Lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut.

Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang dikemudian hari bisa belajar dan bekerja di bidang yang diminatinya sesuai dengan minat serta bakat yang dimiliki, sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.

A. Pengertian Bakat

Dalam aktivitas sehari-hari istilah bakat seringkali diinterpretasi secara berbeda-beda, seperti misalnya untuk menggambarkan kemampuan intelektual yang tinggi, minat yang menonjol, potensi, kemampuan yang diperoleh karena diturunkan dari orang tua, dan lain sebagainya. Menurut Given (2007) bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.



Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat :

1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll

2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang teknik arsitek.

Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada. Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, ada kemungkin terjadi seseorang yang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang laten.

B. Minat

John Holland (Azwar, 2004), ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Tanpa minat untuk hitung menghitung, seseorang tidak akan berkembang menjadi seorang ahli matematika.

C. Tes bakat

Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan seseorang di berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan (Azwar, 2004). Melalui tes bakat bisa diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus, misalnya ”Apakah saya dapat menjadi seorang sekretaris?”. Tes bakat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti misalnya :

1. Apakah saya cocok untuk memilih bidang kedokteran?

2. Manakah bidang yang lebih baik bagi saya, bidang keteknikan atau kedokteran?

3. Apakah kelebihan dan kekurangan saya, apabila saya ingin menjadi seorang akuntan?

Setiap orang mempunyai minat dan bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan tingkat kebutuhan.

D. Mengembangkan Minat dan Bakat Remaja

Santrock (2003) mengungkapkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari anak ke dewasa. Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan kematangan emosi serta perkembangan sosialnya. Masa ini berlangsung dari usia sekitar 12/ 13 tahun sampai 18-20 tahun yaitu usia sekolah menengah. Karena masa peralihan maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis identitas. Remaja sedang mencari ”siapakah saya, apa peran saya?” Dalam usaha menemukan jati diri yakni mengetahui mengenai kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan minat dan bakat remaja menjadi isue yang penting. Dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan baik dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah.

Menurut Goleman (2005) setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak atau ditenggarai pada usia dini. Namun tidak jarang pula masih ada kemampuan dan bakat lain yang baru muncul di usia remaja atau bahkan pada periode perkembangan lebih lanjut. Usia remaja merupakan periode perkembangan dengan keinginan tahu yang tinggi, khususnya untuk berbagai area yang berkaitan dengan kehidupan remaja. Hal-hal apa dan dengan siapa remaja bergaul, aktivitas yang ada dalam lingkup kesibukannya sehari-hari bisa menjadi awal untuk menelusuri dan mengembangkan berbagai minat yang mungkin pada usia lebih muda belum nampak atau belum menjadi fokus perhatiannya. Rasa ingin tahu remaja seringkali diikuti dengan kebutuhan untuk mencoba atau melakukannya. Oleh karenanya dengan bimbingan yang terarah, masa remaja bisa menjadi masa yang menguntungkan untuk anak mengembangkan bakat dan kemampuan tertentu.

Beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua dan guru untuk mengembangkan minat dan bakat adalah (e-psikologi, 2008) :

1. Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.

2. Bantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.

3. Kembangkan konsep diri positif pada anak.

4. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai bidang.

5. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan.

6. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.

7. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.

8. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

9. Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat.

10. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.

11. Jalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak dan remaja.



E. Hal-hal yang Perlu Dicermati dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Remaja

1. Mengikuti minat teman

Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.

2. Penelusuran minat & bakat secara dangkal

Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan, misalnya :

”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”.

”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa jalan-jalan makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”.

”Saya senang masak, lulus SMA saya akan memilih Perhotelan”.

Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja.

Dengan mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini, remaja akan semakin menyadari mengenai ”apa yang ia suka dan mampu lakukan”, serta akan menjadi lebih jelas pendidikan maupun pekerjaan yang nantinya akan ditekuni. Semua itu disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga remaja bisa menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.

DAFTAR PUSTAKA



Given, Barbara K. 2002. Brain-Based Teaching. Alexandria : Association for Supervision and Curiculum Development.



Azwar, Saifudin. 2004. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.



Santrock, Jhon W. 2003. Adolescense Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.



Goleman, Daniel. 2005. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Jakarta : Gramedia

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/mengembangkan-minat-dan-bakat-remaja.html

PENGEMBANGAN BERFIKIR KREATIF

A. Pengertian Berfikir Kreatif

Menurut Coleman dan Hamman, berfikir kreatif adalah berfikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru, dan seni rupa.

Rowlinston menjelaskan, bahwa berfikir kreatif dinamakan berfikir difergen / lateral yaitu menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan.

Orang berfikir kreatif karena adanya keinginan yang kuat pada pribadinya untuk menghasilkan suatu kemajuan, akibat dari adanya dorongan untuk berprestasi yang tinggi serta adanya kesadaran akan pentingnya sesuatu yang baru tersebut.

B. Ciri Berfikir Kreatif

Menurut Denny dan Davis:

1. Fleksibel, artinya luwes, tidak kaku harus mau menerima ide orang lain.

2. Tidak konvensional, artinya tidak lugu / apa adanya.

3. Eksentrik (aneh), artinya mempunyai pola pikir yang berbeda dengan orang lain.

4. Bersemangat, artinya mempunyai antusias yang tinggi

5. Berpusat pada diri sendiri

6. Berdedikasi, artinya memiliki keteguhan yang tinggi

7. Intelegen, artinya memiliki pemilihan yang tinggi

C. Sifat Berfikir Kreatif

Berdasarkan analisis faktor, Builford menemukan lima sifat yang menjadi kemampuan berfikir kreatif:

1. Fluency (kelancaran)

Kemampuan untuk menghasilkan gagasan

2. Flexibilty (keluwesan)

Kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan

3. Originality (Keaslian)

Kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli, tidak klise

4. Elaboration (Perumusan Kembali)

Kemampuan untuk menguraikan kemampuan secara terinci

5. Redefinition (Perumusan Kembali)

Kemampuan untuk meninjau suatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah diketahui oleh banyak orang.

D. Tahap-tahap Berfikir Kreatif

Dalam berfikir kreatif, terdapat tahap-tahap yang dilalui, mulai dari persiapan sampai dengan di peroleh hasil pemikiran. Menurut Rowlinson, berfikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan.

2. Tahap Usaha

Tahap dimana individu menerapkan cara berfikir divergen(menyebar). Pada tahap ini, diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide dengan menunda lebih dahulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul

3. Tahap Inkubasi

Tahap dimana individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya kedalam bawah sadar (mengeraminya), sedangkan kesadarannya memikirkan hal-hal yang lain.

4. Tahap Pengertian

Tahap diperolehnya insight atau yang bisa disebut aba crlibnis. Ciri khas pada tahap ini adalah adanya surat penerangan (iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang akan ditemukanya jawaban.

5. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan.

E. Identifikasi Kreatifitas

Berdasarkan penelitian, kreatifitas dapat diidentifikasikan menjadi tiga tipe:

1. Menciptakan

Proses membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada

2. Memodifikasi

Mencari cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu yang berbeda.

3. Mengkombinasikan

Menggabungkan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan.



Orang yang kreatif tidak takut dengan sempitnya lapangan kerja, karena orang yang kreatif dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/pengembangan-berfikir-kreatif.html

MEMAHAMI POTENSI DIRI

Potensi adalah kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Dengan potensi yang kita miliki kita dapat melakukan suatu hal yang sesuai dengan kemampuan minat bakat dan mungkin hobi kita. Dan dengan potensi yang kita miliki kita dapat memanfaatkan potensi kita ini sebagai sumber penghasilan bagi kita.namun untuk ini kita harus memahami potensi yang kita miliki.untuk dapat memehami potensi diri kita dapat melakukan beberapa cara yaitu :

1. Memahami Diri Sendiri

Dengan kita memehami diri kita sendiri kita dapat lakukan dengan cara mengenali terlebih dahulu antara kelabihan dan kekurangan yang ada pada diri kita.selain itu kita juga mencari kelemahan apa saja yang ada pada diri.

2. Menentukan Tujuan Hidup

Dengan kita punya tujuan hidup yang jelas kita dapat mengoptimalkan potensi yang kita miliki. Dan kita lebih termotifasi untuk lebih maju lagi.

3. Percaya Diri

Dengan kepercayaan diri kita dapat melakukan suatu pekerjaan dengan optimal. dan dengan sikap percaya diri potensi diri kita akan lebih tergali.

4. Menghilangkan pikiran negatif

Menghilangkan pikiran –pikiran negatif perlu sekali kita lakukan karena pikiran pikiran negatif tersebut biasanya akan menghambat kita untuk mencapai tujuan atau cita – cita kita.dan setiap kita mengalami suatu kegagalan atau hambatan maka kita harus dapat berfikir secara dewasa.dengan suatu kegagalan kita akan dapat berfikir dan bertindak lebih hati- hati.kegtagalan itu biasanya terjadi karena pikiran negatif kita.

5. Tidak cepat merasa puas

Dengan tidak cepat puas diri dapat menjadikan kita peka akan masukkan dari orang lain yang bisa membuat karya kita jauh lebih baik lagi. sesuatu hal yang ingin kita lakukan itu baiknya disertai dengan kemauan yang keras dan berfikir positif bahwa pekerjaan itu dapat kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita dan apabila kita cepat ,merasa puas kita akan hanya terhenti didalam titikitu saja kita tidak akan menjadi lebih maju lagi.



Daftar pustaka :

Wiyono, hadi dan isworo. 2007. Kewarganegaraan. Jakarta : ganeca Exact

Kartono, kartini . 1991. Menyiapkan dan memandu karier. Jakarta : CV Rajawali

http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/memahami-potensi-diri.html

Perlunya Pendampingan Karir Sejak Dini

25 Agustus, 2009

Pekerjaan merupakan salah satu proses perkembangan kehidupan manusia. Bicara mengenai pekerjaan ternyata tidak hanya sekedar pekerjaan saja tetapi banyak hal dibalik itu. Dengan bekerja seseorang merasa diakui, memiliki status, atau media bagi aktualisasi diri. Pada suatu fase, saat memasuki tahap dewasa sudah dihadapkan pada tuntutan untuk keputusan karir berupa bidang pekerjaan yang diinginkan sebagai sebuah sumber penghidupan.



Oleh sebab itu, mempersiapkan diri untuk menghadapi keputusan karir menjadi hal yang penting. Kebanyakan orang persiapan baru dilakukan setelah lulus SMA atau bahkan setelah kuliah. Padahal mulai dari siswa lulus dari SMP sudah dihadapkan pada pilihan untuk masuk ke jenjang SMA atau SMK yang mengarahkan pada bidang tertentu. Artinya, jika terjadi salah pilih jurusan maka akibatnya fatal. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pilihan yang dibuat siswa SMP dan terutama sekali pada saat memilih jenjang pendidikan mempunyai hubungan yang sangat kuat atau memberikan dampak jangka panjang dalam perkembangan pendidikan dan karir dikemudian hari.



Besarnya minat remaja terhadap pendidikan sangat dipengaruhi oleh minat mereka terhadap pekerjaan, misalnya ingin menjadi koki pilihan pendidikan di SMK dengan jurusan boga merupakan salah satu pilihan. Jika remaja mengharapkan pekerjaan yang menuntut pendidikan yang tinggi maka pendidikan dianggap sebagai batu loncatan. Ketika siswa mampu mengenali pilihan pekerjaan yang diinginkan, maka mereka dapat menjalani pendidikan dengan efektif dan menjadi lebih termotivasi. Orientasi tentang jenis pekerjaan dimasa depan merupakan faktor penting yang mempengaruhi minat dan kebutuhan remaja yang akan menjalani pendidikan. Jadi, pada dasarnya dunia pendidikan bagi remaja dengan menentukan jurusan, program pendidikan, fakultas maupun jurusan merupakan pemilihan pendahuluan atau awal dari dunia karir. Ketertarikan sekolah dan pekerjaan dapat membantu atau memberikan kesempatan untuk mengembangkan minat, sehingga siswa siap untuk menentukan arah pekerjaannya.



Bisa dikatakan bahwa langkah atau pilihan awal pada jenjang SMP memberikan kontribusi besar dalam perjalanan pendidikan dan pekerjaan kita nantinya. Apalagi dengan pekembangan jaman yang penuh dengan persaingan, maka mempersiapkan diri sejak dini bisa jadi salah satu solusi untuk menciptakan sumber daya manusia yang kompetitif. Oleh sebab itu, orang tua, guru atau orang dewasa lainnya hendaknya mulai memperkenalkan berbagai jenis pekerjaan serta melakukan pendampingan karir pada remaja, sehingga mereka mulai menyadari adanya kerkaitan antara sekolah dan pekerjaan mereka nantinya.

http://www.kulinet.com/baca/perlunya-pendampingan-karir-sejak-dini/451/