Sabtu, 31 Juli 2010

CARA MENGHINDARI PRASANGKA DAN MENGKAJI AKIBATNYA

a. Pengertian Prasangka

Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dilingkungan masyarakat, barangkali kita pernah mempunyai anggapan yang kurang baik terhadap seseorang. Karena anggapan yang kurang baik itu diberikan sebelum mengetahui diri sendiri maka anggapan tersebut belum tentu benar. Prasangka dapat juga berupa perasaan tidak simpati terhadap orang lain atau kelompok lain.

Prasangka dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang. Anggapan negatif atau kurang baik terhadap seseorang atau kelompok menimbulkan rasa tidak senang, tidak simpatik, bahkan memusuhi orang lain atau kelompok yang dikenai prasangka. Perasaan tidak senang dan memusuhi orang lain atau kelompok lain bukan sikap yang menguntungkan di dalam hubungan sosial. Oleh karena itu, siapa pun harus dapat menghindari prasangka terhadap orang lain atau kelompok lain.

b. Terbentuknya Prasangka

Orang tidak begitu saja secara otomatis berprasangka terhadap orang tau kelompok lain. Mengapa orang lain bisa beranggapan yang kurang baik terhadap orang lain atau kelompok lain padahal mereka belum pernah mengetahui sendiri? Ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan orang berprasangka terhadap orang lain atau kelompok lain. Sebab-sebab orang berprasangka adalah sebagai berikut.

• Orang berprasangka dalam rangka mencari “kambing hitam”.

• Orang berprasangka karena dipengaruhi lingkungan keluarganya.

• Orang berprasangka karena mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan.

• Prasangka timbul karena adanya perbedaan yang menyebabkan perasaan superior. Perbedaan ini antara lain sebagai berikut:

a. Perbedaan fisik atau biologis.

b. Perbedaan lingkungan geografis.

c. Perbedaan kekayaan.

d. Perbedaan status sosial.

e. Perbedaan kepercayaan atau agama.

f. Perbedaan norma sosial.

Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan seseorang merasa lebih dan orang lain dianggap rendah. Perbedaan ini dapat menyebabkan orang yang merasa superior, berprasangka atau menganggap negatif terhadap orang lain yang dianggap lebih rendah. Begitu juga sebaliknya, orang yang merasa diri rendah dapat berprasangka terhadap orang yang dianggap lebih.

c. Usaha-Usaha Menghindari dan Menghilangkan Prasangka

Prasangka selalu merugikan dan tidak menguntungkan bagi kehidupan bersama (bermasyarakat). Terkadang prasangka dimanfaatkan oleh pihak ketiga untuk mengambil keuntungan. Pihak ketiga dapat menciptakan suasana kacau (panas) dan mengadu domba antara orang yang berprasangka dan orang yang terkena prasangka sehingga bermusuhan.

Usaha-usaha menghindari dan menghilangkan prasangka antara lain:

Usaha preventif (pencegahan), yaitu usaha agar seseorang jangan sampai terkena prasangka. Usaha ini dapat ditempuh dengan cara menciptakan situasi atau suasana yang tentram, damai, dan jauh dari rasa permusuhan. Agar anda tidak sampai karena prasangka, kamu dapat menanamkan sikap selalu menerima orang lain dan mau bergaul dengan orang lain meskipun ada perbedaan.

Usaha kuratif, yaitu usaha penyembuhan apabila kamu sudah terkena prasangka. Usaha di sini berupa usaha menyadarkan diri bahwa prasangka itu merugikan diri sendiri dan orang lain. Usaha ini dapat kamu tempuh dengan cara memperbanyak informasi melalui surat kabar, televisi, buku, dan lain-lain. Dengan menambah informasi tersebut maka, kamu menjadi tahu tentang objek yang dkenai prasangka dan menjadi tahu bahwa dugaan itu benar atau keliru. Akhirnya prasangka dapat dihilangkan.

d. Prasangka Sebagai Penghambat Pencapaian Cita-Cita

Prasangka berarti menganggap yang tidak baik terhadap sesuatu (orang, kelompok, pekerjaa) sebelum mengetahui sendiri. Anggapan yang tidak baik terhadap suatu pekerjaan dapat menjadi hambatan dalam usaha pencapaian cita-cita, termasuk kegagalan dalam belajar. Oleh karena itu, jika kamu ingin berhasil dalam belajar dan menggapai cita-cita, kamu dapat menghindari prasangka.

e. Akibat Prasangka

Tidak ada manfaat yang dapat diambil oleh orang yang berprasangka. Akibat-akibat bagi orang berprasangka antara lain sebagai berikut.

 Tidak mempunyai sahabat. Orang yang berprasangka cenderung menunjukkan sikap tidak senang dan tidak mau bergaul dengan orang yang dikenai prasangka.

 Menemui kegagalan dalam belajar. Orang yang berprasangka terhadap hal yang berkaitan dengan belajar dapat menghambat keberhasilan belajar.

 Gagal dalam mencapai cita-cita. Orang yang berprasangka terhadap suatu pekerjaan dapat emnemui kegagalan dalam mencapai cita-cita.

 Menyebabkan permusuhan. Sifat tidak simpatik terdapat orang lain dapat menyebabkan permusuhan antara orang yang berprasangka dan orang yang dikenai prasangka.

SOAL LATIHAN SEDERHANA

Untuk melatih kamu agar tidak terkena prasangka, kerjakan latihan berikut.

1. Apakah kamu pernah berprasangka terhadap orang lain?

2. Buatlah dua contoh prasangka terhadap orang lain yang pernah kamu lakukan!

3. Apa usaha yang anda lakukan untuk mengetahui kebenaran anggapan kamu terhadap orang lain?

4. Setelah kamu memperoleh informasi tentang orang yang kamu kenai prasangka, apakah anggapan kamu benar?

5. Apakah yang kamu lakukan jika dugaan kamu terhadap orang lain keliru?

6. Buatlah contoh prasangka terhadap pekerjaan yang pernah kamu lakukan?

7. Setelah kamu membaca materi diatas, apakah kamu merasa masih perlu berprasangka terhadap orang lain?