Sabtu, 31 Juli 2010

CARA MENGENDALIKAN DAN MENGEMBANGKAN EMOSI

A. Pengertian Emosi

Kita sering keliru dalam menggunakan istilah emosi. Istilah emosi sering digunakan hanya sebatas pada luapan rasa marah saja. Padahal, emosi meliputi semua perasaan seseorang yang terkena pengaruh. Perasaan yang terpengaruh karena adanya rangsang yang ditangkap oleh indra disebut emosi.Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra menimbulkan emosi yang berbeda-beda pula .

Contoh:

1.Lulu mendengar ibunya sakit keras .Emosi yang muncul adalah sedih.

2.Murni mendengar adiknya naik kelas.Emosi yang muncul adalah gembira.

3.Vivi melihat nilai Wati lebih tinggi dari nilainya .Emosi yang muncul adalah iri.

Ada orang yang mudah berpengaruh oleh kesan yang diterima indra .Ada pula orang yang tidak mudah berpengaruh oleh kesan yang diterima indra. Menurut Heymans ,mudah tidaknya perasaan seseorang terpengaruh oleh kesan-kesan disebut emosionalitas (Sumardi Suryabrata, 1994, hlm .83).

Emosionalitas merupakan salah satu tipe kepribadian manusia. Berdasarkan emosionalitasnya maka manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe berikut ini.

1. Orang yang emosionalitasnya tinggi dan mudah terpengaruh oleh kesan-kesan yang diterima.

Orang emosionalitasnya tinggi mempunyai sifat mudah marah, mudah tersinggung perhatian tidak mendalam, tidak suka tenggang-menenggang, pendiriannya kuat, dan selalu ingin berkuasa.

2. Orang yang emosionalitasnya rendah dan tidak mudah terpengaruholeh kesan-kesan yang diterima. Orang yang emosionalitasnya rendah mempunyai sifat berhati dingin, berhati-hati dalam menentukan pendapat praktis, pandai menahan nafsu, suka tenggang-menenggang,dan selalu memberi kebebasan kepada orang lain.

B. Macam-Macam Emosi dan Cara Mengendalikannya

Perbedaan rangsang yang diterima oleh indra memberikan pengaruh terhadap perasaan seseorang. Adanya perbedaan pengaruh, menimbulkan emosi yang berbeda pula. Seperti orang yang mengalami musibah menjadi sedih dan siswa yang naik kelas menjadi kelas. macam-macam emosi berdasarkan pengaruh perangsang yang di terima indera, antara alain emosi marah, sedih, iri, takut, dan cinta. Berikut ini akan di jelaskan mengenai masing-masing emosi.

1. Emosi marah

Seseorang yang marah terhadap orang lain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. Orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif, mengganggu orang yang dikenai marah, membanting barang, memukul orang yang dikenai marah, bahkan membunuh.

Orang yang selalu menunjukkan ekspresi marah disebut pemarah. Orang yang bersifat mudah marah dengan menunjukkan ekspresi membanting barang, memukul orang yang dikenai marah, bahkan membunuh dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Orang yang pemarah tidak disukai teman, bahkan hidupnya menjadi tidak tenang.

Contoh :

Doko marah kepada Hamid karena Hamid menghilangkan buku catatannya. Doko menganggap Hamid tidak bertanggung jawab. Karena marah, Doko memukul Hamid di sekolah hingga luka. Pada saat Doko memukul Hamid, banyak teman yang melihat. Setelah peristiwa tersebut, teman-teman disekolahnya menjauhi Doko dan tidak ada yang mau bergaul dengannya.

Oleh karena itu, kamu harus dapat mngendalikan emosi marah. Jika kamu dapat mengendalikan emosi marah kamu akan meempunyai banyak teman. Sebaliknya jika kamu tidak dapat mengendalikan emosi, kamu akan di jauhi teman-teman bahkan membuat hidup tidak tenang.

Apabila kamu tidak dapat mengendalikan emosi marah, kamu dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain yang dikenai marah. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi atau mengedalikan emosi marah sebagai berikut:

a. Jika kamu akan marah, maka segeralah berpikir tentang akibat buruk (negatif) yang akan terjadi.

Contoh : Pringgo meminjam raket bulu tangkis kepada Mukhson. Saat raket dikembalikan, senar raketnya dalam keadaan putus. Melihat senar raketnya putus, Mukhson sangat marah dan ingin memukul Pringgo. Mukhson kmeudian berpikir. Jika ia memukul Pringgo, akan terjadi perkelahian antara dirinya dan Pringgo. Mukhson berpikir kemungkinan dirinya dapat terluka. Akhirnya, Mukhson tidak jadi memukul Pringgo.

b. Berusahalah menghilangkan sebab-sebab yang menimbulkan kemarahan. Jika yang menyebabkan kamu marah adalah orang lain, segerahlah memaafkan orang tersebut.

2. Emosi sedih, susah, duka atau pilu

Semua orang yang mengalami musibah pasti merasa sedih. Karena sedih, seseorang bisa menangis. Menangis adalah salah satu ekspresi perasaan sedih. Ekspresi dari emosi sedih tidak hanya menangis. Orang yang sedih dapat mengurung diri di kamar dan tidak mau bergaul dengan orang lain.

Sebaiknya kamu mampu mengendalikan emosi sedih yang kamu alami. Seseorang yang tidak mampu mengendalikan emosi sedih biasanya mengekspresikannya secara berlebihan. Ekspresi sedih secara berlebihan, dapat merugikan diri sendiri.

3. Emosi iri

Orang sering membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan orang lain. Jika dirinya lebih rendah atau kurang dari orang yang dibandingkannya maka timbul rasa iri.

Emosi iri harus dapat dikendalikan dan diekspresikan secara positif. Ekspresi rasa iri yang positif akan menimbulkan gairah usaha dan meningkatkan kerja secara positif untuk menyamai orang yang dibandingkan itu.

Contoh :

a. Novita melihat Matematika Cici lebih tinggi dari nilainya. Novita merasa iri terhadap Cici. Untuk menyamai nilai Cici, Novita mulai giat belajar dan mengikuti les Matematika.

b. Lili melihat nilai Bahasa Indonesia Ike lebih tinggi dari nilainya. Lili merasa iri terhadap Ike. Untuk menyamai nilai Ike, Lili membuat contekan untuk ulangan.

Novita adalah contoh orang yang mengespresikan emosi iri secara positif. Sementara itu, Lili merupakan contoh orang yang mengekspresikan emosi iri negatif.

Jika kamu ingin menyamai orang lain karena kamu menganggap orang lain lebih dari kamu, sebaiknya kamu menempuh usaha yang positif dan bukan dengan usaha yang negatif.

4. Emosi takut

Ekspresi dari rasa takut dapat berupa lari menjauh dari objek penyebab takut. Rasa takut menyebabkan seseorang menghindari objek penyebab takut. Orang takut pada sesuatu objek karena menganggap objek tersebut dapat menyebabkan musibah.

Perasaan takut yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan pada seseorang.

Contoh:

a. Pramono sangat takut bila melihat api. Perasaan takut itu disebabkan Pramono menganggap api selalu menyebabkan terjadinya kebakaran. Oleh karena itu, jika melihat api, Ia langsung membayangkan terjadi kebakaran dan dirinya akan hangus terbakar api. Karena alasan yang tidak menggunakan akal itu, setiap melihat api Pramono langsung pingsan.

b. Yudi sangat takut pada harimau. Perasaan takut itu disebabkan Yudi memangsa Harimau selalu memangsa manusia. Oleh karena itu, jika melihat gambar harimau, Yudi langsung membayangkan harimau yang sedang menerkam manusia. Karena alasan yang tidak masuk akal itu, setiap melihat gambar harimau, Yudi langsung pingsan.

Contoh di atas memberi gambaran tentang seseorang yang mempunyai rasa takut yang berlebihan. Rasa takut seperti di atas adalah rasa takut yang tidak didasari akal sehat. Rasa takut yang berlebihan dan tidak didasari akal sehat akan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan.

Agar terhindar dari gangguan kejiwaan, kamu harus menggunakan akal setia menghadapi objek yang menakutkan. Berikut contoh orang yang menggunakan akal sehat dalam menghadapi objek yang menakutkan.

a. Reska melihat ular berbisa di halaman rumah. Karena takut ular tersebut menggigit kakinya, Reska segera mengambil kayu besar untuk membunuh ular tersebut.

b. Didin melihat kompor minyak tanah di dapur terbakar karena ibunya lupa mematikanya. Melihat peristiwa tersebut, Didin menjadi takut. Kemudian, Didin lari menjauh mengambil air untuk mematikan nyala api dan berteriak minta pertolongan.

5. Emosi cinta

Salah satu contoh dari ekspresi cinta adalah kisah remaja yang menjalin asmara. Rasa cinta dua remaja yang berlainan jenis menyebabkan adanya rasa selalu ingin bertemu. Pertemuan-pertemuan tersebut sebaiknya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Misalnya, PR bersama-sama, mengerjakan tugas-tugas bersama-sama, atau diskusi pelajaran di sekolah.

Jika kamu mempunyai rasa cinta terhadap lawan jenis, kemungkinan kamu selalu ingin bertemu. Namun, rasa ingin bertemu itu harus dikendalikan. Sebab jika kamu tidak mengendalikan, dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kamu juga hrus mengisi pertemuan-pertemuan tersebut dengan kegiatan positif dan dapat menambah semangat belajar.

C. Cara Mengendalikan Emosi

Semua orang pernah mengalami takut, sedig, cinta, iri, dan marah. Jika kamu pernah mengalami emosi-emosi seperti itu maka kamu harus dapat mengendalikan dan mengarahkannya secara positif. Apabila kamu dapat mengendalikan emosi dan tidak dapat mengarahkannya secara positif, kamu dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan emosi secara positif sebagai berikut.

1. Setiap tindakan kamu harus didasarkan pada akal sehat.

2. Berpikir tentang akibat negatif yang mungkin terjadi.

3. Berusahalah untuk memaafkan kesalahan orang lain.



CONTOH SOAL LATIHAN SEDERHANA

Untuk mengetahui apakah kamu dapat mengendalikan emosi atau tidak, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan kamu yang sebenarnya!

1. Bagaimana cara kamu mengekspresikan rasa sedih seandainya kamu tidak naik kelas?

2. Bagaimana cara kamu mengekspresikan rasa marah jika seandainya temanmu menghilangkan buku catatanmu?

3. Bagaimana cara kamu mengekspresikan rasa iri seandainya teman kamu mempunyai nilai lebih bagus dari nilai kamu?

4. Bagaimana cara kamu mengekspresikan rasa cinta jika kamu mempunyai rasa cinta terhadap lawan jenis?

5. Bagaimana cara kamu mengekspresikan rasa takut jika melihat kebakaran di rumah kamu?